kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ada tanda pemulihan ekonomi, harga properti hunian di pasar sekunder bakal membaik


Rabu, 22 Juli 2020 / 16:08 WIB
Ada tanda pemulihan ekonomi, harga properti hunian di pasar sekunder bakal membaik
ILUSTRASI. Penjualan properti di semester II-2020 diperkirakan lebih baik


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

Koreksi yang lebih dalam dijumpai pada harga hunian apartemen di pasar sekunder yang rata-rata turun berkisar 20%-30% dari harga normal. Berdasarkan catatan Lukas, harga rata-rata properti hunian pada pasar primer atau primary market menunjukkan tren yang relatif lebih stabil oleh karena adanya penetapan harga secara tetap dari pihak pengembang.

Untuk kondisi saat ini, tren harga properti hunian di pasar sekunder masih belum banyak berubah, sehingga masih berada di kisaran 10%-30% di bawah harga normal. Meski begitu, Lukas bilang, tanda-tanda perbaikan harga sudah mulai dijumpai. Hanya saja memang belum signifikan, sehingga belum merubah banyak dari posisi harga rata-rata secara properti hunian di pasar sekunder keseluruhan.

Proyeksi Lukas, tren perbaikan harga pada properti hunian di pasar sekunder akan terus berlanjut pada bulan-bulan berikutnya sampai tutup tahun nanti. Oleh karena itu ia menyarankan, pengguna akhir (end user) dan investor yang sudah memiliki dana sebaiknya segera melakukan pembelian hunian properti untuk mengunci harga sebelum harga kembali naik.

“Harga properti yang diincar sekarang bisa saja misalnya di angka Rp 500 juta, tapi mungkin setelah 3 bulan dia mau beli lagi harganya sudah Rp 550 atau Rp 600 juta karena situasi sudah membaik,” pungkas Lukas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×