kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada wabah virus corona, bisnis Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) masih berjalan normal


Jumat, 20 Maret 2020 / 18:18 WIB
Ada wabah virus corona, bisnis Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) masih berjalan normal
ILUSTRASI. Outlet penjualan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia usaha pada berbagai sektor industri masih dibayang-bayangi ancaman gangguan bisnis yang diakibatkan oleh wabah virus corona (Covid-19). Kendati demikian, virus yang kini telah berkembang menjadi pandemi global tersebut belum menahan laju kinerja PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

General Manager Corporate Communication MPMX, Natalia Lusnita mengungkapkan bahwa sejauh ini pandemi corona belum menunjukkan dampak yang signifikan bagi bisnis perseroan, baik pada segmen jasa transportasi alias rental, pembelian unit kendaraan, maupun pengadaan driver.

Baca Juga: Mitra Pinasthika (MPMX) bidik pertumbuhan pendapatan dan laba 5%-10% tahun ini

Hal ini juga ditunjang oleh distribusi barang/produk dari pihak prinsipal ke perseroan maupun distribusi barang dari perseroan ke pihak konsumen dan diler yang masih berjalan normal. Oleh karenanya, sejauh ini MPMX belum memutuskan untuk merevisi target kinerja yang telah dicanangkan sebelumnya.

Sedikit informasi, tahun ini perseroan membidik pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 5%-10% dibanding tahun 2019 lalu. Perseroan belum merilis laporan keuangan tahunan untuk tahun 2019.

Namun demikian, sebagai gambaran, pada sembilan bulan pertama tahun 2019 lalu, perseroan membukukan pendapatan neto sebesar Rp 12,46 triliun atau tumbuh sekitar 7,31% dibanding pendapatan neto periode sama tahun 2018 yang sebesar Rp 11,61 triliun.

Meski begitu, Natalia tidak memungkiri bahwa potensi penurunan permintaan jasa rental bisa saja terjadi apabila kondisi yang ada terus memburuk. Terlebih sebagian pelanggan perseroan pada segmen usaha jasa rental terdiri dari perusahaan luar negeri, terutama dari Korea Selatan, Jepang dan  China.

 Baca Juga: Pasca ubah nama, OJK beri izin usaha Jaccs Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia

Dalam hal ini, turunnya jumlah kunjungan ekspatriat dari perusahaan-perusahaan pelanggan tersebut berpotensi mengurangi pendapatan perseroan pada segmen sewa kendaraan atawa rental. Di sisi lain, kondisi perkonomian yang menurun akibat corona juga bisa menekan daya beli masyarakat sehingga berpotensi mengurangi penjualan kendaraan dan suku cadangnya.

Oleh karenanya, meski masih berpegang pada target semula, perseroan membuka kemungkinan revisi pada periode-periode berikutnya berdasarkan perkembangan kondisi yang ada. 

“Group MPM akan terus menjalankan bisnis secara normal dan mengambil langkah efisiensi atas kegiatan operasional, dan mungkin meninjau kembali target tersebut jika diperlukan,” kata Natalia Lusnita kepada Kontan.co.id (20/03).

Sembari meninjau perkembangan situasi yang ada, perseroan akan terus berupaya memitigasi risiko gangguan bisnis di tengah pandemi corona dengan terus melakukan efisiensi bisnis memastikan agar arus kas perseroan tetap terjaga. Hal ini ditempuh dengan mempersiapkan dana jaga-jaga alias available funding

Baca Juga: Ingin Pendapatan Tumbuh 5%, Mitra Pinasthika Andalkan Jaringan Eksisting

Menyoal rencana ekspansi, Natalia berujar perseroan juga belum berencana mengubah agenda ekspansi yang ada, meskipun peninjauan ulang dan perubahan rencana ekspansi bisa saja dilakukan sewaktu-waktu apabila terdapat kondisi yang mendesak nantinya. 

Untuk diketahui, sebelumnya perseroan berencana menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 600 miliar - Rp 700 miliar tahun ini. Mengacu kepada rencana yang ada, sebagian besar dari capex ini akan digunakan untuk memperbarui unit-unit kendaraan rental serta melakukan peremajaan unit/armada untuk kendaraan rental yang usianya di atas 4-5 tahun. 

Asal tahu saja, saat ini perseroan memiliki lebih dari 12.000 armada. “Ini merupakan bagian dari tanggung jawab dan servis kami kepada seluruh pelanggan kami dengan memberikan unit-unit yang baik dan layak pakai, sejalan dengan kontrak,” ujar Natalia (20/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×