kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya serap capex Rp 1,75 triliun hingga semester I-2018


Minggu, 29 Juli 2018 / 12:40 WIB
Adhi Karya serap capex Rp 1,75 triliun hingga semester I-2018
ILUSTRASI. RUPS Adhi Karya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus melanjutkan ekpansi bisnisnya tahun ini meski tidak terlalu agresif. Perusahaan konstruksi pelat merah ini banyak melakukan pengembangan bisnis dengan memperkut permodalan anak-anak usahanya.

Sepanjang semester I 2018, Adhi Karya telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,75 triliun. Artinya, perusahaan telah merealisasikan sekitar 43,75% dari anggaran capex mereka tahun ini yaitu Rp 4 triliun.

Entus Asnawi, Direktur Keuangan ADHI mengatakan, sekitar Rp 1,1 triliun dari serapan itu dipakai untuk pemisahaan unit usaha menjadi anak usaha baru (spin off) yaitu dari Departemen TOD dan Hotel menjadi PT Adhi Commuter Properti (ACP). Dana tersebut menjadi modal awal ACP berdiri sebagai entitas usaha.

Lalu, ADHI juga telah menyuntikkan modal sebesar Rp 500 miliar untuk anak usahanya di bidang konstruksi gedung yaitu PT Adhi Persada Gedung (APG). Sementara Rp 150 miliar lagi dipakai untuk ekspansi lain-lain.

Adhi masih akan terus memperbesar modal ACP hingga akhir tahun sejalan dengan banyaknya rencana anak usahanya tersebut dalam mengembangkan proyek-proyek properti berbasis transit orieented development (TOD) dengan brand LRT City.

"Sampai akhir tahun, kami masih akan menambah penyertaan ke ACP sebesar Rp 900 miliar sehingga memiliki modal Rp 2 triliun setelah spin off," kata Entus pada Kontan.co.id, Jumat (27/7).

Pada paruh kedua ini, Adhi Karya juga akan melakuka penambahan modal ke Adhi Persada Beton (APB) sebesar Rp 300 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis ready mix dan peralatan. Menurut Entus, bisnis APB saat ini belum terlalu besar karena baru fokus memasok produknya untuk internal group.

Saat awal terbentu, modal Adhi Persada Beton hanya Rp 250 miliar. Dengan rencana penambahan modal itu, Adhi Karya berharap bisnis anak usahanya itu terus berkembang dan nantinya bisa menysar pasar di luar grup internal.

Di samping memperkuat permodalan anak usaha, Adhi Karya juga berencana berinvestasi di jalan tol. Entus bilang, pihaknya berencana mengincar konsesi di beberapa ruas tol tahun ini lewat konsorsium. Tahun ini, mereka setidaknya telah menyiapkan sekitar Rp 1 triliun lebih untuk berinvestasi di sektor tersebut.

Perusahaan tertarik berinvestasi di jalan bebas hambatan hanya sebagai strategi untuk memuluskan jalan mereka mendapatkan pekerjaan konstruksi dari proyek tersebut.

Oleh karena itu, dalam dalam rencana investasi di jalan tol, Adhi Karya hanya mengincar porsi minoritas. "Tahun ini kami mau ikut tender konses di dua atau tiga ruas tol. Saya belum bisa sebutkan ruasnya, tetapi untuk tender semua ruas di Jawa tahun ini akan kami ikuti,"kata Entus.

Selain itu, ADHI lewat konsorsium bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), dan PT Triputra Utama Selaras juga akan memprakarsai pembangunan jalan tol Cikunir-Ulujami sepanjang 36,5 kilometer (km).

Entus mengatakan, jalan tol Cikunir-Ulujami tersebut masih dalam proses memulai prakasa. Sehingga ia belum bisa mengungkapkan porsi kepemilikan masing-masing dalam konsorsium tersebut.

Sementara untuk pekerjaaan kostruksi jalan tol, Adhi juga teercatat sedang mengincar kontrak dari dua proyek saat ini yaitu Tol Serpong Baralaja dan Tol Jakarta-Cikampek 2 Selatan.

Keduanya tinggal menunggu pengumuman tender. Entus mengatakan, pihaknya sudah memiliki pengalaman yang kuat untuk menggarap pekerjaan jalan tol. Saat ini, mereka juga terlibat dalam pembangunan tol di Lampung dan Solo-Kertosono.

Seluruh anggaran capex Adhi tahun ini masih akan mengandalkan kas internal. Selain di Jalan tol, perseroan juga akan berinvestasi di bisnis pengolahan air bersih.

Bersama dengan perusahaan asal Korea Selatan, K-Water, mereka tengah memprakarsai proyek pengolahan air bersih di Bendungan Karya, Banten. Proyek itu masih dalam tahap study kelayakan sehingga belum masuk dalam anggaran capex tahun ini.

Saat ini, Adhi juga sedang menantikan pembayaran termin kedua proyek LRT Jabodebek sebesar Rp 1,8 triliun. Pembayaran itu untuk progres pekerjaan selama kuartal IV 2017.

Entus bilang, pembayaran termin kedua itu masih dalam proses audit di Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan (BPKP) dan diharapkan akan cair pada Agustus 2018.

Sementara untuk aksi korporasi, Adhi tengah mempersiapkan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) Adhi Persada Gedung. IPO anak usahanya itu ditargetkan akan dilaksanakan pada semester II 2018 ini jika kondisi pasar memungkinkan dengan menggunakan laporan keuangan per Juni 2018.

"Jadi laporan keuangan per Juni sedang audit saat ini selain untuk keperluan pembanyaran pajak spin off ACP juga untuk IPO APG. Kita akan IPOkan APG dengan melepas sekitar 30%-35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh." Jelas Entus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×