kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Agen Pemegang Merek (APM) Kendaraan Niaga Bersiap Dongkrak Penjualan pada 2025


Kamis, 06 Maret 2025 / 21:42 WIB
Agen Pemegang Merek (APM) Kendaraan Niaga Bersiap Dongkrak Penjualan pada 2025
Pengunjung mengamati truk listrik Fuzo ECanter di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/12024). Para Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan niaga mencoba mencari peluang pertumbuhan kinerja kendati industri otomotif nasional masih rentan tertekan


Reporter: Dimas Andi, Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan niaga mencoba mencari peluang pertumbuhan kinerja kendati industri otomotif nasional masih rentan tertekan pada awal 2025.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) kendaraan niaga seperti truk mengalami penurunan 4% menjadi 4.650 unit pada Januari 2025, dibandingkan bulan Januari 2024 yakni 4.839 unit.

Hasil ini sejalan dengan penjualan mobil wholesales nasional yang juga menyusut 11,3% menjadi 61.843 unit pada Januari 2025.

Baca Juga: Prospek Pasar Kendaraan Niaga 2025: Isuzu Optimistis Meski Tantangan Masih Ada

Sebagai kilas balik, pada Januari--Desember 2024 lalu, penjualan wholesales truk nasional juga dalam tren negatif atau mengalami penurunan 14% year on year (yoy) menjadi 67.015 unit.

Salah satu APM yakni PT UD Trucks Astra Motor Indonesia percaya diri bahwa pasar kendaraan niaga, khususnya truk, akan kembali pulih pada 2025.

Hal ini didukung oleh potensi permintaan yang tinggi dari sektor pertambangan yang jadi peminat utama produk-produk truk dari para APM lokal, tak terkecuali UD Trucks.

"Sektor pertambangan tetap menjadi prioritas bagi UD Trucks pada tahun ini," ujar Marketing and Business Development UD Trucks Astra Motor Indonesia Christine Arifin kepada KONTAN, Kamis (6/3).

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Kembali Menjadi Market Leader Kendaraan Niaga Selama 54 Tahun

Dia menambahkan, model truk dari UD Trucks memiliki keunggulan berupa performa yang andal di berbagai medan jalan, termasuk jalur ekstrim, hingga desain dan fitur kendaraan yang mengutamakan keselamatan bagi para penggunanya.

Ditambah lagi, UD Trucks juga diklaim memiliki model truk yang dapat beroperasi dengan prima dalam jangka waktu panjang, sehingga para pelanggan bisa mendapat return atas investasi pembelian truk yang optimal.

UD Trucks sendiri masih mengandalkan lini produk Quester sebagai penopang penjualannya di Tanah Air. Selain itu, UD Trucks juga telah berinovasi dengan menghadirkan transmisi Escot pada tahun lalu yang mendapat respons positif dari para pelanggan.

"Selanjutnya, kami akan memperkenalkan model-model baru dengan teknologi transmisi Escot ini," kata Christine.

Baca Juga: Pasar Kendaraan Niaga Lesu pada 2024, APM Tetap Optimistis Peluang Segmen Pick Up

Secara umum, UD Trucks membukukan penjualan wholesales sebanyak 210 unit pada Januari 2025. Berbeda dengan APM lainnya, capaian penjualan UD Trucks justru meningkat 41,9% dibandingkan Januari 2024.

Sementara itu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mencatatkan penjualan wholesales sebesar 2.206 unit pada Januari 2025 atau turun 6,1% dibandingkan Januari 2024. IAMI berada di peringkat ketujuh dalam pasar mobil nasional, sekaligus pertama untuk segmen kendaraan niaga.

Presiden Direktur IAMI Yusak Kristian mengaku kondisi pasar kendaraan niaga cukup menantang pada awal 2025. Sebab, terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang baru difinalisasi pada akhir 2024, sehingga para pelaku usaha membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.

Walau begitu, Manajemen Isuzu tetap yakin penjualan kendaraan niaga perusahaan tersebut akan segera pulih dalam waktu dekat. Isuzu juga menganggap faktor eksternal seperti dinamika pertumbuhan ekonomi nasional bakal menjadi penentu kinerja pasar kendaraan niaga. 

"Jika dibandingkan Januari, bulan Februari sudah jauh lebih baik. Tetapi tetap saja, perlambatan di awal tahun masih berpengaruh terhadap total performa,” jelas Yusak, Rabu (5/3).

Baca Juga: Jadi Kendaraan Niaga Serbaguna, Toyota Resmi Luncurkan All-New Hillux Rangga

Dalam berita sebelumnya, Yusak pernah menyatakan bahwa Isuzu ingin menjadi pemain dominan di segala segmen kendaraan niaga. Untuk 2025, merek asal Jepang ini menargetkan bisa meraih pangsa pasar 33,4%. 

Keberadaan proyek-proyek infrastruktur dipercaya dapat mendorong permintaan kendaraan niaga buatan Isuzu. Di samping, Isuzu juga mengintip peluang penjualan kendaraan niaga untuk menunjang kebutuhan mobilitas rantai pasok program makan bergizi gratis dari hulu hingga hilir.

Sedangkan untuk pasar ekspor, Isuzu berencana menambah 4 sampai 5 negara tujuan ekspor baru di kawasan Amerika Selatan pada tahun ini. 

Selanjutnya: BPJS Ketenagakerjaan Telah Lindungi 45,2 Juta Pekerja Indonesia hingga 2024

Menarik Dibaca: Jaga Kebugaran Saat Puasa, Ini Tips Diet Tanpa Nyeri Lambung dari Lighthouse

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×