Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menegaskan kesiapan pemerintah untuk kembali mengucurkan insentif pembelian motor listrik. Wamenperin mengatakan pemberian insentif ini sudah disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan anggaran sekitar Rp 250 miliar.
Dengan asumsi nilai insentif pembelian masih sebesar Rp 7 juta per unit, maka anggaran Rp 250 miliar tersebut bisa menjangkau sebanyak 35.714 unit motor listrik. Faisol berharap pemberian insentif motor listrik ini bisa segera terealisasi, setidaknya pada bulan Agustus 2025.
Merespon wacana dari pemerintah ini, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi, menyampaikan bahwa pihaknya turut menyambut positif akan adanya kabar kepastian insentif sepeda motor ini. Sebab insentif ini dinilainya akan bisa mendorong penjualan motor listrik kembali menukik.
"Saya juga mendengar itu. Artinya kami berharap, sangat senang juga. Mudah-mudahan betul," tutur Budi kepada Kontan, Rabu (2/7).
Ia pun menyoroti, bahwa harapnya kucuran insentif ini tak hanya berlaku di tahun 2025 saja, tetapi secara multi years, atau juga berlanjut hingga tahun 2026. Sehingga, seluruh subsidi yang dikucurkan bisa terserap dengan maksimal.
Baca Juga: Penjualan Motor Listrik Turun, Aismoli Desak Kepastian Regulasi Pemerintah
"Agustus, September, Oktober, November, paling cuman efektif 4 bulan kita bisa jualan. Nanti kalau misalnya nggak multi-years kan artinya di bulan Desember udah nggak ada lagi penjualan kan. Jadi kalau memang itu multi-years artinya di tahun 2025 ini kita jualan, juga masih lanjut sampai dengan tahun 2026. Tapi kalau kemudian tidak multi-years, mungkin dana yang besar nggak akan bisa terselap semuanya," tambahnya.
Ada pun menurut catatannya, di tahun 2024 lalu, penjualan motor listrik bersubsidi mencapai 63.146 unit. Bila dirata-rata, dalam satu bulan diperkirakan 5.100-an motor listrik terjual.
Oleh sebabnya, jika dana subsidi motor listrik kembali diberikan di Agustus 2025 nanti, ia memperkirakan penjualan motor listrik setidaknya bisa menyamai capaian tahun lalu yang bisa terjual hingga 5.100 unit per bulan.
Baca Juga: Penjualan Motor Nasional Terus Turun, Ini Kata AISI dan Aismoli
Dengan adanya insentif ini, ia memproyeksi penjualan motor listrik membaik di semester-II 2025. Sebab, di semester-I 2025 ini, penjualan ambruk. Menurut pantauannya, rata-rata penurunan penjualan motor listrik di kisaran 30%-40% dibandingkan tahun lalu
Bahkan menurut perhitungannya, penurunan penjualan motor listrik di tahun ini cukup drastis. Di tahun lalu 2024 lalu misalnya, beberapa Agen Pemegang Merek (APM) motor listrik yang bisa memproduksi dan menjual motor listrik hingga 1.000-2.000 unit per bulan. Kini, mereka hanya bisa menjual 200-300 unit.
"(Prospek di semester-II 2025) Ya kalau di semester-II nanti betul-betul ada bantuan, ya mudah-mudahan pasti akan lebih baik," pungkasnya.
Baca Juga: Aismoli Tagih Realisasi Insentif Pembelian Motor Listrik dari Pemerintah
Selanjutnya: Rupiah Diproyeksi Lanjut Melemah pada Kamis (3/7)
Menarik Dibaca: Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News