kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Amerika Serikat Berharap pada Pulihnya Panen Kopi di Indonesia


Selasa, 21 Mei 2024 / 15:25 WIB
Amerika Serikat Berharap pada Pulihnya Panen Kopi di Indonesia
ILUSTRASI. Petani memanen kopi Robusta di perladangan Desa Mentisari, Candiroto, Temanggung, Jateng, Senin (9/8/2021). Hasil panen kopi Robusta pada puncak musim panen Juli - Agustus tahun ini meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan harga jual berkisar Rp5.000 - Rp6.500 per kilogram biji basah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Produksi kopi di Indonesia, salah satu dari lima pertanian terbesar di dunia, diperkirakan meningkat tajam pada tahun 2024/25 (April-Maret) dari buruknya panen pada tahun 2023/24.

USDA atau Departemen Pertanian Amerika memproyeksikan panen baru di Indonesia akan mencapai 10,9 juta karung berukuran 60 kg.

Baca Juga: Di Balik Kenaikan Harga Kopi

Jika dibandingkan dengan revisi penurunan produksi sebesar hanya 7,65 juta karung pada tahun 2023/24, yang merupakan panen terkecil dalam setidaknya enam tahun karena pola cuaca El Nino berdampak negative ke ladang kopi.

Kopi yang diproduksi di Indonesia sebagian besar merupakan jenis kopi Robusta, jenis yang banyak digunakan untuk membuat kopi instan.

Kekeringan yang disebabkan oleh El Nino pada musim lalu juga berdampak pada produksi kopi Robusta di Vietnam, sehingga menyebabkan harga global untuk jenis kopi tersebut mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

USDA mengharapkan, pemulihan hasil pertanian di perkebunan kopi Robusta di Indonesia, serta hasil yang baik di daerah yang membudidayakan kopi arabika, varietas yang rasanya lebih lembut.

Baca Juga: Telat Panen, Ekspor Kopi Nasional Turun di Awal Tahun 2024

Namun USDA mengatakan bahwa panen kopi di Indonesia kemungkinan akan tertunda karena tanaman membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari kekeringan musim lalu.

USDA memperkirakan panen akan meningkat pada bulan ini atau Juni, dibandingkan dengan waktu biasanya pada bulan Maret atau April.

Ekspor kopi hijau diproyeksikan mencapai 6 juta kantong pada tahun 2024/25 dibandingkan 4,28 juta kantong pada panen sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×