Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Tonasa, anak perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (SIG), telah menetapkan kawasan Bulu Sipong, Pangkep, Sulawesi Selatan, daerah seluas 31,64 hektare sebagai kawasan konservasi.
Penentapan ini sesuai dengan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan rekomendasi Semen Indonesia.
Dalam pengelolaan kawasan ini, PT Semen Tonasa berkolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX. Upaya konservasi meliputi pemantauan getaran dan kualitas udara secara berkala oleh pihak ketiga, memastikan nilai getaran dan kualitas udara sesuai standar nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Selain itu, perusahaan juga melakukan pengecoran jalan sepanjang 1.800 meter dan penyiraman jalan tambang untuk mengurangi debu, serta edukasi kepada karyawan dan masyarakat tentang pentingnya pelestarian situs prasejarah.
Baca Juga: Semen Indonesia (SIG) Ekspansi ke IKN, Akuisisi 20,95 Saham Karya Logistik Nusantara
Sejak 2018, PT Semen Tonasa bekerja sama dengan Badan Pengelola UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep menanam 409 tanaman endemik dan 863 tanaman lainnya di Taman Kehati, termasuk eboni, kayu kuku, dan bitti, serta beragam tanaman buah.
Johanna Daunan, SVP Sustainability Office SIG, menyatakan bahwa PT Semen Tonasa merilis Dokumen Rencana Pengelolaan Warisan Budaya (CHMP) untuk memastikan pengelolaan warisan budaya yang berkelanjutan.
CHMP disusun melalui penelitian, diskusi kelompok terarah (FGD), dan observasi lapangan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Pengelola UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep dan Universitas Hasanuddin.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menegaskan bahwa CHMP adalah bukti keseriusan SIG dan PT Semen Tonasa dalam melestarikan peninggalan arkeologi dan budaya.
"Kami berharap situs Bulu Sipong dapat menjadi sarana edukasi dan membantu mempromosikan sejarah dan budaya kepada masyarakat luas," ujarnya. dalam siaran pers, Jumat (5/7).
Baca Juga: SIG Dukung Kementerian BUMN Tingkatkan Citra Perusahaan dan Kesadaran Publik
Sementara itu, Senior Specialist in Archaeology and Head of the Organizing Team of Spafacon, Noel Hidalgo Tan mengatakan, perlindungan terhadap situs arkeologi dan warisan budaya di kawasan Asia Tenggara patut mendapat apresiasi.
Menurutnya, kepedulian tersebut salah satunya dibuktikan dengan merilis Dokumen Rencana Pengelolaan Warisan Budaya (Cultural Heritage Management Plan/CHMP) atas situs prasejarah di Bulu Sipong IV.
“Kami mengapresiasi kepedulian SIG dalam perlindungan dan pengelolaan situs arkeologi di kawasan AsiaTenggara, sekaligus berterima kasih atas partisipasinya dalam Spafacon 2024," kata Noel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News