Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengaku pihaknya baru saja mendapat instruksi dari pemerintah untuk melakukan pengetatan pengawasan terhadap penumpang internasional.
Terutama yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Pemerintah juga kini semakin mengawasi pergerakan penerbangan internasional.
Baca Juga: AP II dan FL Technics jalin kemitraan bisnis MRO pesawat
Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Nokor SE-1/MBU/03/2020 Tentang Kewaspadaan terhadap Penyebaran CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) untuk memastikan, bahwa pemerintah serius mencegah penularan virus corona.
Awaluddin menjelaskan, pada hari ini dirinya baru mendapat intruksi dari pemerintah untuk melakukan pengetatan pengawasan.
"Bukan pelarangan, ya. Tapi pengetatan pengawasan untuk penumpang internasional yang berasal dari Korea, Jepang, Iran dan Italia. Instruksi ini berasal dari hasil rapat terbatas kemarin antar Menhub, Menteri BUMN akan dibuat protokol baru,” ujar Awaluddin di Jakarta, Rabu (4/3).
Awaluddin menyebut, pengetatan tersebut bertujuan untuk memproteksi Indonesia. Menurut Awaluddin pada situasi seperti saat ini, semua pihak memang tak boleh panik.
"Namun aspek keamanan dan keselamatan tetap harus dijaga. Apalagi bandara merupakan pintu gerbang bagi pergerakan banyak orang antar negara. Angkasa Pura II mengikuti imbauan pemerintah serius melindungi masyarakat," katanya.
Di sisi lain, Awaluddin memastikan bahwa proteksi tersebut akan dilakukan tanpa merugikan pihak lain apalagi menakut-nakuti masyarakat. “Jadi proteksi dilakukan secara halus bukan dengan menakut-nakuti orang, tidak. Nanti justru timbul dampak lain dan kita tidak ingin itu terjadi,” ujarnya.
Baca Juga: AP II gelontorkan investasi Rp 500 miliar untuk Bandara Jenderal Besar Soedirman
Menurut Awaluddin dalam melakukan pengetatan pengawasan penumpang internasional ini, Angkasa Pura II akan berkomunikasi dengan banyak pihak. Antara lain dengan Bea Cukai, imigrasi juga pihak karantina kesehatan. Termasuk juga dengan maskapai-maskapai yang membawa penumpang dari empat negara tersebut.
Sejauh ini belum ada maskapai yang melayani penerbangan langsung ke Iran dan Italia. Namun penerbangan langsung ke Korea dan Jepang cukup banyak. Termasuk juga dilayani oleh Garuda Indonesia.
“Kalau yang direct Iran Italia itu kan tidak ada, tapi kan mereka bisa transit dari mana lalu masuk ke tempat kita. Tapi kalau Korea dan Jepang itu cukup banyak,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News