Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
Dia mengaku belum mengetahui secara pasti berapa besar penambahan produksi biodiesel tersebut. Namun, dia memperkirakan terdapat penambahan 2 juta kiloliter hingga 2,5 juta kiloliter di tahun ini.
Baca Juga: Permintaan Naik, Harga CPO Menuju RM 4.000
Lebih lanjut Paulus pun mengakui terdapat beberapa tantangan dalam menjalankan program mandatori B30 ini. Pertama, terkait pembagian berapa besar biodiesel yang dipasok oleh masing-masing industri.
“Ini tidak mudah. Produksi perusahaan biodiesel mungkin tidak pas dengan kebutuhan, jadi ini harus dibagi-bagi,” kata Paulus.
Tantangan kedua berkaitan dengan transportasi. Paulus mengatakan, dengan adanya kebutuhan biodiesel menjadi sekitar 9 juta kiloliter, naik dari tahun lalu yang sekitar 6 juta kiloliter, maka masalah transportasi atau angkutan harus dipersiapkan dengan baik.
Sementara itu, Paulus pun mengatakan serapan biodiesel di tahun lalu dengan adanya progam B20 telah mencapai sekitar 6,4 juta kiloliter.
Menurut Paulus angka tersebut sesuai dengan Surat Menteri ESDM tentang penggunaan Biodiesel B20 di tahun 2019, jumlah kontrak Pertamina dengan BUBBN, serta jumlah besaran Biodiesel yang di kirim ke Pertamina dan BUBBM lainnya. “Kalau dari kontrak dan PO yang kami punyai, semuanya terpenuhi,” kata Paulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News