kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Arahan Prabowo, Badan Pangan Nasional Mulai Kemandirian Pangan dari Desa


Rabu, 15 Januari 2025 / 15:36 WIB
Arahan Prabowo, Badan Pangan Nasional Mulai Kemandirian Pangan dari Desa
ILUSTRASI. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo mengatakan sebagai ujung tombak penghasil pangan, desa memegang peranan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. 

"Kami percaya bahwa kunci kemandirian pangan nasional itu berada di desa. Oleh karena itu, dalam menguatkan swasembada pangan, kami mendukung sepenuhnya inisiatif dari semua pihak yang mendorong produktivitas dan kemandirian pangan," ujar melalui keterangan resmi, Rabu (15/1).

Baca Juga: Bapanas Bakal Beri Sanksi Pedagang yang Jual Beras SPHP di atas HET

Arief mengungkapkan, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto swasembada pangan perlu didorong dari tingkat desa dengan pengembangan lumbung pangan. Untuk itu, kata dia, swasembada dapat di mulai dari tingkat desa yang mampu menunjang ketahanan pangan secara nasional.

"Ini penting supaya cadangan pangan masyarakat desa selalu ada, sehingga hasil panen petani pun selalu terserap," ungkapnya.

Arief mengungkapkan, pihaknya telah memetakan pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). Berdasarkan survei klasifikasi LPM yang dilakukan sampai November 2024, total LPM yang aktif di seluruh Indonesia ada sebanyak 1.751 yang tersebar pada 34 provinsi.

Adapun, Jawa Barat sendiri memiliki jumlah LPM terbanyak kedua secara nasional dengan 189 LPM. Sementara LPM terbanyak ada di Jawa Timur dengan 337 LPM. 

LPM sendiri merupakan tempat penyimpanan hasil produksi petani yang dikombinasikan dengan fasilitasi alat dan mesin pengolahan. Ini dibangun untuk memperkuat Cadangan Pangan Masyarakat (CPM) sebagai bagian dari Cadangan Pangan Nasional.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan HET Beras Tak Berubah dari 2024 Meski Harga Pembelian Gabah Naik

Dengan adanya CPM dapat membantu antisipasi tatkala terjadi paceklik, fluktuasi harga, dan bencana.

"Selain LPM, pengembangan pangan berbasis sumber daya lokal di desa juga akan kita galakkan. Ini karena pangan lokal termasuk penting dan strategis. Kita akan dorong sepenuhnya pemanfaatan pangan lokal sebagai strategi jangka panjang dalam mendukung swasembada pangan. Ini telah sesuai amanat dalam Perpres 81 Tahun 2024," pungkas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×