Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
DENPASAR. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan 45 armada kapal "roll on roll off" (roro) untuk melayani arus mudik dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Danang S Baskoro di Denpasar, Rabu, menjelaskan bahwa dari 45 armada kapal itu, 10 di antaranya merupakan kapal cadangan yang bersiaga apabila dibutuhkan sewaktu-waktu.
"Dari 35 kapal yang siap operasi ini kapasitasnya melebihi 'demand' (permintaan) dari calon pemudik," katanya.
Meski demikian, pihaknya masih memiliki metode lain apabila masih terjadi penumpukan penumpang yakni dengan menarik dua kapal yang bersiaga di Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem.
Sementara itu terkait dermaga, Danang menjelaskan bahwa di Pelabuhan Gilimanuk terdapat enam dermaga yang siap melayani arus mudik.
Arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk diprediksi akan lebih besar dari pada penyeberangan Merak-Bakauheni.
"Pada puncak arus mudik nanti kami perkirakan kemungkinan mencapai 30 ribu sepeda motor menyeberang. Ini terbesar di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu terkait pelayanan si loket, Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Gilimanuk, Wahyudi Susianto ditemui di Denpasar, menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan tujuh loket untuk sepeda motor, mobil pribadi (5) dan penumpang (2).
Selain itu kebijakan penerapan tarif penyeberangan lebih murah pada siang hari diharapkan mengurai kepadatan pemudik yang biasanya menumpuk saat malam hari.
"Kami berharap tarif murah pada siang hari itu bisa mengantisipasi dan mengalihkan kepadatan pemudik yang biasanya terjadi pada malam hari," katanya, Rabu (24/6).
ASDP sendiri menerapkan sistem dua tarif yakni siang dan malam hari mulai 13-16 Juli 2015 yang diberlakukan kepada pemudik sepeda motor dan mobil pribadi.
Tarif pada malam hari dikenakan harga lebih besar mencapai dua kali lipat atau 100% dari tarif siang hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News