kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi: Pengembangan Panas Bumi Berjalan Lambat


Senin, 22 Agustus 2022 / 06:45 WIB
Asosiasi: Pengembangan Panas Bumi Berjalan Lambat


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan panas bumi dinilai masih berjalan lambat kendati potensinya mencapai 24 Giga Watt (GW).

Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Priyandaru Effendi mengungkapkan, pengembangan panas bumi sudah dilakukan selama 40 tahun. Sayangnya, pemanfaatannya dinilai masih rendah.

"Perkembangan panas bumi berjalan lambat. Rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang setahunnya sekitar 60 MW," ungkap Priyandaru kepada Kontan.co.id, Minggu (21/8).

Priyandaru melanjutkan, jika dibandingkan dengan jenis EBT lainnya, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) memiliki availability factor (AF) yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pemerintah Optimalkan Pengembangan Pembangkit EBT Baseload

Tingkat AF pembangkit panas bumi ada dilevel 95% hingga 97%. Jumlah ini dinilai mencukupi untuk menyuplai kebutuhan sebagai pebangkit base load.

Priyandaru melanjutkan, saat ini diperlukan dukungan regulasi yang mengatur harga jual listrik panas bumi.

"Agar menarik pihak investor untuk membantu mempercepat pengembangan panas bumi," terang Priyandaru.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) saat ini merupakan pembangkit yang paling potensial untuk menjadi baseload.

"PLTP memiliki capacity factor (CF) yang tinggi, mencapai 90% atau lebih," terang Dadan.

Dadan melanjutkan, sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi. Tercatat, kapasitas terpasang dari PLTP mencapai 2.293 MW melalui pemanfaatan di 15 Wilayah Kerja (WK) panas bumi.

Menurutnya, pengembangan panas bumi kini terus berjalan dengan melakukan ekspansi dari lapangan eksisting maupun untuk pengembangan lapangan baru.

Dengan potensi panas bumi Indonesia yang mencapai 24 GW, pemerintah mencanangkan pengembangan lewat 63 WK panas bumi dan 15 wilayah penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi.

Baca Juga: Dorong Pemanfaatan EBT, Dukungan Regulasi Perlu Dipercepat

Selain itu, sejumlah upaya lainnya dilakukan lewat program pengeboran oleh pemerintah atau government drilling, pendanaan panas bumi lewat Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi (PSIP) dan Geothermal Resource Risk Mitigation Project (GREM). 

Strategi lainnya yakni melalui sinergi antara BUMN hingga pemanfaatan teknologi binary, small scale khususnya untuk ekspansi PLTP eksisting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×