kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Australia cabut penyelidikan antidumping nanas kaleng asal Indonesia


Kamis, 08 September 2011 / 21:55 WIB
Australia cabut penyelidikan antidumping nanas kaleng asal Indonesia
ILUSTRASI. dina.mirayanti-Dokumen SSIA. Surya Semesta Internusa (SSIA) Resmikan Pengolahan Limbah Modern di Karawang


Reporter: Dani Prasetya |

JAKARTA. Otoritas Anti Dumping Australia (ACS) mengeluarkan peringatan publik yang memerintahkan penghentian penyelidikan terhadap nanas kaleng asal Indonesia karena tidak terbukti melakukan dumping.

Penyelidikan antidumping terhadap produk tersebut dimulai 15 April 2011 atas permintaan perusahaan Australia bernama Golden Circle. Produk untuk konsumen dan industri yang dituduh dumping tergolong dalam HS. 2008.20.00 yaitu HS 2008.20.00/27 dan HS 2008.20.00/28.

Direktur Pengamanan Perdagangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Ernawati mengutarakan, tuduhan dumping itu tidak hanya dialami Indonesia. "Thailand juga terkena tuduhan dumping," ucapnya, pada siaran pers, Kamis (8/9).

Pencabutan penyelidikan dumping itu terjadi setelah Direktorat Pengamanan Perdagangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan menyampaikan pembelaan pada 30 Juni 2011. Setelah berkoordinasi dengan perusahaan tertuduh, Indonesia menyatakan petisi yang
disampaikan perusahaan Australia itu tidak didukung bukti kuat. Terutama terkait kerugian (injury) serta penentuan normal nilai produk yang tidak sesuai dengan ketentuan World Trade Organization (WTO).

"Bahkan kerugian industri dalam negeri itu lebih banyak disebabkan oleh faktor internal," katanya.

Namun, Ernawati mengutarakan, penghentian penyelidikan dumping nanas kaleng itu memberikan kesempatan bagi perusahaan dalam negeri untuk mengisi dan merebut pasar ekspor produk itu di Australia.

Menurut data Comtrade, nilai ekspor Indonesia ke Australia pada 2008 tercatat sebesar US$ 1,48 juta. Angka itu turun tipis pada 2009 menjadi US$ 1,16 juta, tapi naik lagi pada 2010 menjadi US$ 2,11 juta.

Pangsa pasar produk nanas asal Indonesia di Australia pada 2010 tercatat sebesar 13,34%. Selama tiga tahun terakhir, Indonesia menduduki posisi ketiga setelah Thailand yang memegang 62,66% dan Philipina sebesar 20,32%. Selain Australia, Indonesia juga mengekspor nanas menuju Amerika Serikat, Belanda, dan Argentina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×