Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan ekonomi tidak membuat produsen cat Avian, PT Avia Avian Tbk (AVIA) gentar.
Perusahaan ini tetap agresif meningkatkan pangsa pasar mereka di tahun 2025 dengan melakukan sejumlah strategi.
Head of Investor Relations Avian Brands, Andreas Timothy Hadikrisno mengungkapkan, AVIA punya target untuk meningkatkan pangsa pasar 1%-2% setiap tahunnya.
Salah satu strategi yang dijalankan perseroan untuk menambah pangsa pasar adalah dengan merebut market dari para kompetitornya, terutama brand cat “kecil” yang juga kurang agresif dalam melakukan promosi.
“Harapannya marketshare bisa nambah 1%-2% per tahun. Dari 24% ke 26% harapannya,” ungkap Andreas, kepada awak media, Rabu (12/3).
Baca Juga: Avia Avian (AVIA) Bidik Kenaikan Penjualan Menjelang Lebaran, Ini Strateginya
Sebagai perusahaan cat yang lebih dari 90% pelanggannya berasal dari segmen ritel, membangun Distribution Centre (DC) merupakan kunci penting bagi AVIA untuk dapat menguasai pasar.
Seperti pada tahun lalu, kali ini tahun 2025, AVIA juga akan tetap melanjutkan ekspansi DC ke beberapa wilayah baru maupun wilayah lama yang membutuhkan tambahan DC baru.
Andreas bilang, rencananya AVIA akan membangun tiga sampai dengan empat DC baru yang akan disesuaikan dengan kebutuhan. Jumlahnya memang tidak semasif tahun lalu yang membangun total delapan DC.
Baca Juga: Rilis 14 Produk Baru, Avia Avian (AVIA) Sukses Kerek Kinerja
“Kita antisipasi kondisi market yang gak kondusif. menambah DC itu tidak semerta-merta akan meningkatkan sales kita langsung,” tambahnya.
Asal tahu saja, saat ini AVIA memiliki total 124 DC, 15 mini DC, dan 38 third party DC.
Selain ekspansi DC, beberapa strategi lain yang tetap dilanjutkan AVIA di tahun ini adalah inovasi produk, mengadakan berbagai campaign dan promosi menarik, serta memaksimalkan kinerja sales.
Manajemen AVIA pun berharap kinerja perusahaan di tahun ini bisa melanjutkan pertumbuhan seperti tahun lalu.
Secara konservatif, pihaknya mengincar pertumbuhan penjualan bisa mencapai 6%-10% secara tahunan (yoy).
Sementara untuk laba bersih, diharapkan bisa tumbuh sekitar 6%-8% sampai tutup tahun nanti.
“Kalau misalnya top line bisa naik 6%-10%, harapannya kita di bottom line-nya harusnya bisa naik at least di level 6%-8%. Karena apa? Karena net profit EBITDA margin itu kena kontribusi dari bobot dari penjualan cat dan penjualan trading goods,” ujar Andreas.
Di sisi lain, untuk belanja modal atau capital expenditure (Capex), selain capex rutin yang besarannya 2% dari total penjualan, AVIA akan menambah sekitar Rp 300 miliar lagi, yang digunakan untuk ekspansi kapasitas pabrik di Cirebon.
“Rutin capex 2% dari sales, ditambah ada ekspansi pabrik Cirebon ada yang bertambah, Rp 300 miliar,” tandasnya.
AVIA membukukan pertumbuhan pendapatan 6,5% secara tahunan menjadi Rp 7,5 triliun di sepanjang 2024. Ini sejalan dengan volume penjualan yang tumbuh 5% secara tahunan.
Pada periode yang sama, laba bersih emiten berkode saham AVIA ini naik tipis sebesar 1,22% menjadi Rp 1,66 triliun.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Avia Avian (AVIA) Mulai Jaga Utilisasi Produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News