kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awal Maret, Paramount Land capai marketing sales 25% dari target


Minggu, 14 Maret 2021 / 21:08 WIB
Awal Maret, Paramount Land capai marketing sales 25% dari target
ILUSTRASI. Paramount Land mengembangkan hunian terbaru berkonsep Japanese Healthy Living lewat Nara Village di Gading Serpong.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi dan vaksinasi Covid-19 serta adanya kucuran insentif dari pemerintah ditaksir bakal mendongkrak kinerja pengembang properti pada tahun ini. Paramount Land menjadi salah satu perusahaan properti yang optimistis bisa menghirup angin segar dari katalis positif tersebut.

Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho yakin, raihan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) Paramount Land  tetap bisa bertumbuh dibandingkan tahun lalu. Pada 2021, Paramount Land membidik marketing sales sebesar Rp 2,6 triliun.

Sedikit lebih tinggi dari realisasi marketing sales tahun lalu yang mencapai Rp 2,3 triliun. Asal tahu saja, realisasi marketing sales Paramount Land tahun lalu itu lebih tinggi dari target awal yang direncanakan Rp 2 triliun. Tetap tumbuh dari capaian marketing sales tahun 2019 yang sebesar Rp 1,8 triliun.

Baca Juga: Paramount Land sukses jual habis ruko Avina Junction dan Aniva Grande

"Dengan pencapaian penjualan kami tahun 2020 yang melebihi target, dan adanya rasa optimis di awal tahun 2021, membuat kami lebih percaya diri meluncurkan produk. Terutama produk komersial yang telah kami rencanakan dengan konsep yang matang dan cermat," terang Ervan kepada Kontan.co.id, Minggu (14/3).

Sejak awal pandemi Covid-19 hingga saat ini, Ervan mengamini bahwa sektor properti secara umum mengalami perlambatan. Hal itu utamanya disebabkan oleh keberanian konsumsi masyarakat untuk membeli properti yang sedang berkurang.

Namun di sisi lain, kebutuhan properti untuk digunakan maupun investasi masih terus muncul. Sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi para pengembang untuk meningkatkan keberanian konsumen dalam membeli properti.

Sejumlah strategi pun dijalankan Paramount Land sehingga bisa tetap tumbuh di tahun lalu. Antara lain dengan proses launching produk baru dan pengundian pemilihan unit secara online, sehingga memudahkan konsumen.

Namun persiapan contoh produk rumah atau ruko juga dapat ditinjau langsung ke lokasi oleh konsumen dengan protokol kesehatan yang ketat. Yang tak kalah penting, juga dengan memberikan kemudahan pembayaran.

"Pandemi justru kami jadikan kesempatan mengajak para customer membuka usaha atau berinvestasi. Dimulai dari proses pengenalan produk, penjualan hingga proses administrasi penjualan, semuanya dilakukan full online. Setiap customer yang berkunjung dan petugas yang melayani kami berlakukan protokol kesehatan super ketat," terang Ervan.

Baca Juga: Genjot penjualan, Paramount Land luncurkan program promo imlek

Adapun, penjualan Paramount Land tahun ini masih mengandalkan properti yang berlokasi di Gading Serpong. Selain itu, akan ada tambahan dari lokasi baru yang akan dibangun di Tangerang, yaitu Paramount Petals.

Ervan bilang, produk yang akan dipasarkan Paramount Land tahun ini merupakan kombinasi hunian dan komersial (ruko). Lalu, memulai proyek pengembangan kota baru yang berlokasi di area Tangerang, tak jauh dari Gading Serpong.

Target Paramount Land tahun ini ditopang dengan belanja modal alias capital expenditure (capex) yang dialokasikan sekitar Rp 1,5 triliun. Lebih tinggi dari realisasi capex tahun lalu yang tercatat sekitar Rp 1 triliun.

"Perkiraan capex 2021 kurang lebih Rp 1,5 triliun. Terutama untuk pengembangan dan pembangunan unit," ujar Ervan.

Paramount Land pun langsung tancap gas dalam meraih marketing sales. Antara lain dengan keberhasilan menjual habis properti di kawasan bisnis Aniva Junction sebanyak 94 unit dengan nilai sekitar Rp 223 miliar, serta Aniva Grande sebanyak 46 unit dengan nilai sekitar Rp 80 miliar.

Capaian itu turut menopang kinerja marketing sales Paramount Land di awal tahun ini. "Hingga awal Maret sudah tercapai sekitar 25% (dari target marketing sales Rp 2,6 triliun di 2021)," sebut Ervan.

Dia pun yakin, kinerja tahun ini bakal terdorong oleh kucuran insentif dari pemerintah di sektor properti seperti down payment (DP) 0% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah (DTP).

Meski pun Paramount Land tidak memiliki rumah siap huni (ready stock) dalam jumlah yang banyak, sebagaimana yang disyaratkan pemerintah dalam insentif PPN, tapi Ervan yakin insentif tersebut bakal menggairahkan pasar properti.

Baca Juga: Paramount Land sudah hampir mencapai target marketing sales Rp 2,2 triliun tahun ini

"Dengan segala stimulan Pemerintah, akan mampu mempercepat pemulihan sektor properti Indonesia. Program stimulus ini mutlak menjadi katalisator bahkan menjadi booster yang kuat," ungkap Ervan.

Pasalnya, akibat pandemi covid-19 pada tahun lalu, tak sedikit konsumen yang mengalami gagal bayar bahkan batal untuk membeli properti.

Namun, pengembang telah menyelesaikan bangunan sehingga berstatus ready stock. Insentif PPN untuk rumah tapak dan rumah susun siap huni yang berlaku Maret-Agustus 2021 ini  diharapkan bisa menjawab masalah tersebut.

"Jadi pertemuan antara program stimulus PPN ditanggung Pemerintah dan ketersediaan  produk ready stock menciptakan pasar baru," sambung Ervan.

Ditambah dengan program DP 0% untuk cara bayar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), diyakini semakin memperkuat terbentuknya pasar properti. Paling tidak hingga Agustus 2021.

"Meskipun masih perlu kepastian dan kemudahan serta dukungan penuh dari pihak perbankan pemberi fasilitas KPR," pungkas Ervan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×