kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bakal diminati pasar, holding panas bumi BUMN dinilai potensial masuk bursa saham


Selasa, 23 Februari 2021 / 09:53 WIB
Bakal diminati pasar, holding panas bumi BUMN dinilai potensial masuk bursa saham
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Sayangnya, dia belum membeberkan tahapan yang sedang berjalan dalam pembentukan holding tersebut. Pahala pun masih enggan membuka siapa induk usaha holding panas bumi BUMN ini. Yang pasti, pembahasan terkait pembentukan holding ditarget rampung tahun ini. "Iya, 2021," ungkapnya.

Dilihat dari profil perusahaan dan rencana ekspansi, PGE dalam lima tahun ke depan berencana untuk menggandakan kapasitas terpasang PLTP dari kapasitas eksisting sebesar 672 MW menjadi sekitar 1.300 MW atau (1,3 GW).

Saat ini PGE mengelola 14 Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 672 MW yang dioperasikan sendiri (own operation). Selain itu, PGE juga mempunyai 1.205 MW yang dijalankan secara joint operation contract (JOC).

Dalam situs resminya, saham PGE dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dengan 706.204 saham (91,09%) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia dengan 69.052 saham (8,91%). Untuk PLN Gas & Geothermal (PLN GG), pada tahun ini PLN GG berencana untuk melaksanakan operasi dan pemeliharaan untuk tiga PLTP. Yakni PLTP Lahendong berkapasitas 4 x 20 Megawatt (MW), PLTP Ulumbu (4 x 2,5 MW) dan PLTP Mataloko (1 x 2,5 MW).

Selain itu, PLN GG juga melakukan joint study bersama PGE dan Geo Dipa untuk mengembangkan PLTP Binary dengan total kapasitas 30 MW pada lokasi-lokasi PLTP eksisting yang berada di Lahendong, Ulubelu dan Dieng, serta eksplorasi di area Candradimuka.

Lalu untuk Geo Dipa, saat ini sedang mengerjakan sejumlah agenda ekspansi untuk menambah pemanfaatan energi panas bumi yang dikelolanya. Geo Dipa tengah fokus mengembangkan Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) eksisting di Dieng dan Patuha. 

Penambahan kapasitas pada WKP eksisting yang telah memperoleh kepastian pembelian listrik dan komitmen pendanaan, dikerjakan melalui proyek small scale 10 Megawatt (MW) di Dieng, serta proyek 2 x 55 MW Dieng unit 2 dan Patuha unit 2.

Selain di area Dieng dan Patuha yang masih memerlukan eksplorasi lanjutan, Geo Dipa juga melakukan kegiatan eksplorasi pada empat area prospek, yakni Candradimuka Dieng (Jawa Tengah), Cimanggu Patuha (Jawa Barat), Candi Umbul Telemoyo (Jawa Tengah), dan Arjuno Wilerang (Jawa Timur).

Geo Dipa juga sedang menjalankan sejumlah penugasan pemerintah, termasuk government drilling. Dalam beberapa aktivitas eksplorasi Geo Dipa terlibat sebagai Spesial Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerjasama dengan perusahaan di bawah Kemenkeu, yakni PT SMI dan PT PII dengan kerjasama pendanaan multilateral bank.

Kegiatan eksplorasi penugasan ini berada pada area Waesano (Manggarai Barat, NTT), Jailolo (Maluku Utara), Nage (NTT), dan Bituang (Tanah Toraja, Sulawesi Selatan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×