kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Balada Gojek: PHK karyawan, kepemilikan Nadiem Makarim dan kedatangan pemodal asing


Rabu, 24 Juni 2020 / 10:21 WIB
Balada Gojek: PHK karyawan, kepemilikan Nadiem Makarim dan kedatangan pemodal asing
ILUSTRASI. Petugas menyemprotkan disinfektan ke helm penumpang yang menggunakan jasa ojek online di Jakarta, Senin (08/06). Gojek telah mengonfirmasi PHK 430 karyawannya. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan investor baru ke Gojek tak mampu menahan penurunan bisnis decacorn super app tersebut. Kabar teranyar, Gojek melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagian karyawannya.

Dalam penjelasan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (23/6), manajemen Gojek membenarkan terjadi PHK terhadap 430 karyawan atau 9% dari total karyawan Gojek.
Hal itu lantaran Gojek terpaksa menutup bisnis Go Life. Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Baca Juga: Ada PHK di Gojek, begini awal ceritanya....

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, sejak akhir tahun lalu hingga Mei tahun ini, sebanyak tujuh investor menginjeksi modal PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, badan hukum Gojek, dengan membeli saham Seri P.

Mengacu data Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM, per 23 April 2020 setidaknya ada 107 entitas yang menguasai saham Gojek.

Para pemodal itu antara lain Google Asia Pacific, Hera Capital, KKR Go Investments, Sequoia Capital, Tencent Mobility Limited, Mitsubishi Corporation, Rakuten Capital, PT Astra International Tbk hingga Grup Blue Bird.

Baca Juga: Rumor itu nyata, Gojek PHK 430 karyawan, begini rincian pesangonnya

Selain pemodal institusi, investor perorangan juga menguasai Gojek. Dari 21 nama investor perorangan, nama salah satu pendiri Gojek, Nadiem Anwar Makarim, masih tercatat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu memiliki empat seri saham (Seri E, I, N, O) dengan nilai nominal Rp 90,84 juta. Porsi kepemilikan ini setara 0,01% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Pendiri Gojek lainnya, yakni Kevin Aluwi memiliki saham dengan nilai nominal yang lebih kecil dibandingkan Nadiem, yakni Rp 10,25 juta. Pemegang saham individu berikutnya adalah Andre Sulistyo, yang juga menjabat Direktur Utama Gojek. Saat ini Andre memiliki dua seri saham (Seri A dan Seri N) dengan nilai nominal Rp 167,85 juta (0,02%).

Baca Juga: Rumor hangat: Gojek akan PHK karyawan

Nadiem mundur dari kepengurusan Gojek, baca di halaman berikutnya>>

Pada 2010, Nadiem mendirikan Gojek bersama Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran. Berdasarkan catatan AHU Kemenkum dan HAM, Moran sudah tak tercatat lagi sebagai pemegang saham Gojek per 21 Juni 2017.

Kendati memiliki saham Gojek, Nadiem Makarim tidak lagi terlibat dalam kepengurusan perusahaan ride hailing tersebut, termasuk melepas jabatan Direktur Utama Gojek, terhitung sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, per Oktober 2019.

Baca Juga: Gojek PHK ratusan karyawan, empat layanan ini dihentikan

Dengan mengempit 0,01% saham Gojek, tidak diketahui berapa nilai kepemilikan saham Nadiem jika dikonversi ke dalam rupiah.

Namun yang pasti, total harta kekayaan anak praktisi hukum Nono Anwar Makarim ini cukup besar. Berdasarkan informasi Pengumuman Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang tercantum dalam elhkpn.kpk.go.id, nilai total harta kekayaan Nadiem Makarim mencapai Rp 1,23 triliun.

Harta tadi sudah dikurangi utang senilai Rp 185,36 miliar. Harta pria kelahiran Singapura 4 Juli 1984 ini didominasi oleh kepemilikan surat berharga yang mencapai Rp 1,25 triliun. Sisanya berupa tanah dan bangunan di beberapa lokasi di Jakarta dan luar Jakarta, kepemilikan mobil seperti Toyota Vellfire tahun 2018 senilai Rp 1,03 miliar dan Toyota Harrier tahun 2015 senilai 887,49 juta. Nadiem juga memiliki Honda Brio tahun 2017 senilai Rp 162 juta.

Satu dekade berlalu, Gojek telah menjelma menjadi decacorn super app dengan valuasi menembus US$ 10 miliar setara Rp 151,57 triliun (kurs Rp 15.157 per dollar AS).

Gojek terus menggelar ekspansi bisnis. Mereka baru saja mengakuisisi Moka, perusahaan teknologi penyedia layanan aplikasi sistem kasir digital di Indonesia.

Baca Juga: Kala Boy Thohir sebut bisnis Gojek sedang berat, kini 430 karyawan Gojek di PHK

Aksi korporasi ini membuat Gojek dan Moka menggabungkan layanan untuk memberikan solusi komplit bagi mitra usaha (merchant), yang terdiri dari pembayaran, pengantaran makanan, dan sistem point of sale (POS).

Gojek berharap dapat mendukung pertumbuhan dan digitalisasi UMKM di Indonesia, baik usaha online maupun offline.

Keputusan pahit Gojek, baca di halaman berikutnya >>

Meski didukung investor asing bermodal gede, toh Gojek tak mampu melawan perkembangan bisnis yang bergerak begitu dinamis. Apalagi, saat ini dunia sedang dilanda wabah corona.

Keputusan pahit itu sudah diketuk. Gojek menyatakan melakukan PHK terhadap 430 karyawannya.

Baca Juga: Indonesian ride-hailing firm Gojek cuts 9% of headcount

Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.

Kedua bisnis Gojek, yakni GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi corona. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.  

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, Selasa (23/6).

Baca Juga: Menyusul Gojek, giliran GoPlay mendapat pendanaan, ini dia investornya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×