kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak perusahaan mulai pailit karena pandemi covid-19, apa kata Kadin?


Jumat, 08 Mei 2020 / 19:18 WIB
Banyak perusahaan mulai pailit karena pandemi covid-19, apa kata Kadin?
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani. (Kontan/Lidya Yuniartha)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

Shinta menyebut Indonesia mungkin tidak bisa betul-betul sama, tetapi untuk memastikan tidak banyak pelaku usaha sektor riil yang mengalami kepailitan, harus dipastikan semua stimulus ekonomi berjalan dengan baik sehingga efek relaksasi tekanan finansial di pelaku usaha sektor riil juga bisa terasa signifikan dan mencegah kepailitan.

"Secara khusus, kami berharap agar stimulus bisa diperbesar karena dampak pandemi ini sudah lebih luas dan sudah lebih lama dari yang kami perkirakan sebelumnya sehingga damage atau kerusakaan ekonominya pun lebih dalam. Kalau stimulus tidak ikut diperbesar, bantuan yang diberikan pemerintah akan semakin tidak signifikan untuk menyelamatkan sektor-sektor yang ada dalam jurang kepailitan dan tidak akan cukup untuk menekan tekanan finansial di berbagai sektor lain yang belum terlalu terancam eksistensinya karena wabah," bebernya.

Kemudian, ia menyebut stimulus ini pun harus diberikan dengan cepat. Besaran dan bentuknya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan di sektor.

Ia mencontohkan kembali seperti sektor pariwisata membutuhkan paling banyak bantuan dari segi pembebanan biaya usaha maupun dari segi kredit usaha karena sektor ini hampir tidak memiliki pemasukan sama sekali untuk beroperasi.

Oleh sebab itu, menurutnya stimulus yang paling urgent adalah fresh capital injection di samping keringanan beban-beban usaha dan restrukturisasi utang usaha.

Baca Juga: Industri wisata lumpuh akibat corona, berikut curahan hati Asita dan Putri

Kemudian, sektor lain seperti manufaktur yang masih bisa beroperasi saat ini paling urgent membutuhkan restrukturisasi kredit, keringanan biaya-biaya operasi perusahaan dan kelancaran produksi serta mobilitas barang.

"Sektor-sektor lain kebutuhannya akan beragam bentuk stimulusnya. Namun, yang jelas kalau mau menghindari banyaknya perusahaan yang gulung tikar, semua stimulus ini harus diberikan dengan cepat, tepat sasaran, memiliki besaran yang memadai sehingga efektif merelaksasi tekanan finansial di perusahaan. Kalau tidak, opsi gulung tikar tidak bisa dihindarkan lagi oleh pelaku usaha," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×