kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Baru Seumur Jagung, Ini Alasan BBN Airlines Tutup Semua Penerbangan di Indonesia


Rabu, 12 Maret 2025 / 05:39 WIB
Baru Seumur Jagung, Ini Alasan BBN Airlines Tutup Semua Penerbangan di Indonesia
ILUSTRASI. Maskapai BBN Airlines Indonesia resmi menutup semua rute penerbangan di Indonesia pada Maret 2025 meski baru beroperasi kurang dari setengah tahun. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai BBN Airlines Indonesia resmi menutup semua rute penerbangan di Indonesia pada Maret 2025 meski baru beroperasi kurang dari setengah tahun. 

Kepastian penerbangan BBN Airlines Indonesia tutup disampaikan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F. Laisa. 

"PT BBN Indonesia Airlines saat ini sudah berhenti beroperasi melayani rute berjadwalnya," ujar Lukman saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/3/2025). 

Padahal, maskapai BBN Airlines baru resmi melayani penerbangan perdana di Indonesia sejak Jumat, 27 September 2024. 

Lantas apa alasan BBN Airlines menutup semua rute penerbangan di Indonesia? 

Alasan penerbangan BBN Airlines Indonesia tutup 

Lukman menuturkan, BBN Airlines Indonesia berhenti memberikan layanan penerbangan di seluruh rute maskapai tersebut. 

Saat masih mengudara, BBN Airlines Indonesia melayani penerbangan Jakarta (CGK)-Surabaya (SUB), Jakarta (CGK)-Balikpapan (BPN, Jakarta (CGK)-Denpasar (DPS), dan Jakarta (CGK)-Pontianak (PNK). 

"BBN Airlines terakhir beroperasi secara berjadwal melayani rute CGK-PNK pp dan CGK-DPS pp adalah pada pertengahan Februari 2025," ungkap Lukman. 

Baca Juga: Ini Biang Kerok BBN Airlines Tutup Rute Jakarta-Surabaya

Sementara itu, rute penerbangan pulang-pergi CGK-SUB sudah berhenti beroperasi sejak 15 Januari 2025. 

Menurutnya, BBN Airlines terpaksa menghentikan operasional penerbangannya karena tingkat isian penumpang yang rendah. 

Berdasarkan evaluasi data produksi, rata-rata load factor penerbangan BBN periode November 2024 sampai Januari 2025 hanya 50 persen dari perbandingan antara jumlah penumpang dan kapasitas tempat duduk tersedia. 

Berikut rincian perbandingan jumlah penumpang dan kapasitas tempat duduk dalam pesawat BBN Airlines Indonesia: 

CGK-DPS: 51 persen  
CGK-PNK: 60 persen 
CGK-SUB: 42 persen. 

Selain aspek minat pasar yang rendah, adanya masalah keselarasan strategi jaringan dari BBN Airlines di Indonesia juga menyebabkan maskapai tersebut berhenti terbang meski baru beroperasi. 

Baca Juga: Kehadiran BBN Airlines Membuat Persaingan Industri Penerbangan Nasional Kian Semarak

Lukman menambahkan, keputusan BBN Airlines Indonesia menghentikan rute penerbangan karena load factor rendah merupakan hal wajar akibat dinamika pasar selama tidak merugikan calon penumpang. 

Meski BBN Airlines berhenti terbang di Indonesia, lanjut Lukman, maskapai tersebut tidak menutup bisnisnya.

"Namun demikian, PT BBN Airlines Indonesia masih beroperasi melayani penerbangan tidak berjadwal (charter)," katanya. 

BBN Airlines Indonesia akan mengubah strategi bisnisnya dari operator penerbangan komersial menjadi perusahaan penyewaan pesawat. 

Maskapai tersebut akan menawarkan penyewaan pesawat kargo dan melayani penerbangan tidak berjadwal (charter) untuk penumpang. 

Walau bisnis BBN Airlines berubah dari penyelenggara penerbangan menjadi penyewaan pesawat, langkah tersebut dinilai tepat. Pasalnya, jumlah pesawat secara global masih terbatas. 

Hal tersebut membuat ketersediaan pesawat terbatas dan maskapai kesulitan mendapatkan armada yang dibutuhkan. 

Kondisi ini terjadi akibat produsen pesawat dunia, Airbus dan Boeing diyakini masih dalam tahap pemulihan setelah pandemi Covid-19. 

Situasi demikian menjadi peluang bagi bisnis penyewaan pesawat seperti yang dilakukan BBN Airlines. 

Pemilik BBN Airlines Indonesia 

Maskapai BBN Airlines resmi melayani penerbangan perdana di Indonesia pada Jumat, 27 September 2024 atau sekitar lima bulan lalu. 

Diberitakan Kompas.com (30/9/2024), BlueBird Nordic Airlines atau BBN Airlines berdiri sejak Agustus 2022 di Jakarta. 

Maskapai ini beroperasi dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. BBN Airlines adalah anak perusahaan Avia Solution Group yang menyediakan layanan pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi (ACMI) level medium berkantor pusat di Dublin, Irlandia. 

Tonton: Maskapai Asal Singapura ini Bakal Mengudara di Tanah Air, Pasar Apa yang Dibidik?

Perusahaan itu juga memberikan layanan pemeliharaan, perbaikan, dan perombakan (MRO), pelatihan pilot dan kru, penanganan di darat, dan berbagai layanan avasi lainnya. 

Avia Solution Group selaku perusahaan induk BBN Airlines Indonesia diketahui memiliki 199 armada pesawat yang beroperasi di seluruh dunia. 

BBN Airlines Indonesia mempunyai tiga armada pesawat Boeing 737-800 untuk melayani permintaan carter penumpang. 

Tiga pesawat Boeing 737-800 ditujukan untuk kargo. Sementara pesawat Boeing 737-400 dipakai melayani penerbangan domestik maupun internasional. 

Pada November 2023, maskapai itu juga mengakusisi empat pesawat baru yakni satu Boeing 737-400SF dan tiga Boeing 737-800NG. 

Pada 2024, BBN berencana menambah tujuh pesawat penumpang Boeing 737-800. Maskapai ini juga berencana menambah pesawat jenis Airbus. 

Pesawat penumpang BBN Airlines Indonesia tipe Boeing 737-800 memiliki kapasitas 189 kursi penumpang. Seluruh armada pesawat ditujukan untuk kelas ekonomi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan BBN Airlines Tutup Semua Penerbangan di Indonesia padahal Baru Seumur Jagung"

Selanjutnya: Efek Kebijakan Buruk Pemerintah, Rupiah Terus Tertekan

Menarik Dibaca: Promo Superindo 12 Maret 2025, Sirup Marjan Cocopandan-Melon Beli 4 Lebih Murah!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×