kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Baterai Jenis Lithium Ion Phosphate Diminati, Nikel Terancam Masih Menarik?


Minggu, 28 Januari 2024 / 05:55 WIB
Baterai Jenis Lithium Ion Phosphate Diminati, Nikel Terancam Masih Menarik?
ILUSTRASI. Mobil listrik mengisi daya pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta, Kamis (27/7/2023). Baterai Jenis Lithium Ion Phosphate Diminati, Nikel Terancam Masih Menarik?


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

Plh Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA), Djoko Widajatno, mengakui bahwa tren penggunaan baterai LFP dapat berpotensi mengubah permintaan dan pasokan nikel.

Karena baterai LFP menggunakan fosfat besi sebagai katoda, hal ini mengurangi ketergantungan pada nikel yang selama ini mendominasi sebagai bahan baku baterai lithium-ion konvensional, terutama yang menggunakan katoda nikel-mangan-kobalt (NMC) atau nikel-kobalt-alumina (NCA).

“Jika baterai LiFePO4 semakin populer dan banyak digunakan, ada potensi untuk mengubah permintaan dan pasokan nikel,” ujar Djoko pada 19 Januari 2024.

Baca Juga: Harga Motor Listrik Polytron S Rp 9 Juta, Cek Beda Baterai SLA, LifePo & Lithium Ion

Namun, Djoko juga menegaskan bahwa penggunaan baterai LFP belum memiliki dampak signifikan terhadap industri nikel di Indonesia karena serapan nikel untuk kebutuhan industri dasar lain masih tinggi.

Pendapat senada disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli. Menurutnya, tren penggunaan baterai LFP tidak langsung membuat masa depan industri nikel suram.

“Nikel juga digunakan sebagai stainless steel (nickel class-2), selain juga digunakan sebagai bahan baku baterai. Tahun 2040 diperkirakan konsumsi nikel class-2 tetap tinggi dengan persentase 45%, sedangkan untuk baterai precursor sekitar 41% dan sisanya untuk penggunaan lain-lain,” kata Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×