kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bawang Belanda bakal masuk Indonesia lagi


Senin, 25 November 2013 / 10:32 WIB
Bawang Belanda bakal masuk Indonesia lagi
ILUSTRASI. Awan mendung menyelimuti wilayah Jakarta di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). Cuaca besok di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan ringan, menurut ramalan BMKG. WARTA KOTA/HERY LOPULALAN.


Sumber: Kompas.co | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bawang dari Belanda dapat kembali masuk ke Indonesia. Menteri Perekonomian Belanda Sharon Dijksma mengatakan, Jumat (22/11/2013), pihaknya dengan Kementrian Pertanian Indonesia sepakat untuk mencabut larangan impor bawang dari Belanda.

"Ini sebuah keuntungan besar bagi perusahaan dan perekonomian kami, bahwa kami dapat kembali mengekspor bawang (ke Indonesia)," kata Dijksma seperti dikutip dari situs surat kabar Belanda De Volkskrant.

Beberapa tahun ke belakang, Indonesia menutup pintu bagi masuknya bawang asal Belanda. Alasannya, ada kekhawatiran produk bawang asal Negeri Kincir Angin tersebut akan menyebarkan organisme berbahaya.

Dijksma mengatakan, Belanda telah menjalankan sistem keamanan makanan, sehingga petani dapat mengirim bawangnya lagi.

Pekan lalu, Perdana Menteri Mark Rutte mengadakan lawatan ke RI. Ikut dalam rombongan antara lain Dijksma dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Lilianne Ploumen. Dijksma menunjukkan kepuasannya dengan misi perdagangan ini. Menurutnya, perusahaan-perusahaan Belanda dapat berbisnis dengan baik di sektor pertanian dan hortikultura.

Awal pekan lalu Dijksma berbicara dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI untuk kerjasama investasi peningkatan produksi hasil perikanan untuk melayani nelayan kecil dan menengah Indonesia. Peningkatan produksi sebesar 9 juta dan memperkecil risiko kehilangan hasil tangkap dapat meningkatkan ketahanan pangan dan memberi solusi bagi sekitar 30 juta masyarakat RI yang kurang gizi.

Di samping itu, perjanjian kerjasama pun dibuat untuk proyek-proyek pertanian, peternakan, produksi susu dan unggas. Tujuannya adalah guna mewujudkan pendapatan yang stabil bagi petann peternak RI dan memberi akses bagi masyarakat untik memperoleh produk pangan yang murah dan aman.

"Sebuah hal yang baik bila pengetahuan yang dimiliki Belanda dapat berkontribusi terhadap tak hanya peningkatan produksi susu sapi segar, misalnya, tetapi juga mengamankan pasokan ayam dan ikan untuk pasar lokal," pungkas Dijksma. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×