kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis mobil niaga masih menjanjikan


Selasa, 26 Juli 2011 / 09:48 WIB
Bisnis mobil niaga masih menjanjikan
J Trust Bank memperpanjang program-program dengan bunga deposito tinggi


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Maraknya aktivitas industri terutama pertambangan dan perkebunan membuka ceruk pasar mobil niaga. Tak heran, penjualan mobil niaga masih menanjak.

Contohnya, penjualan mobil niaga asal Jerman yang bermerk MAN Truck. PT Duta Putera Sumatera (DPS) sebagai agen tunggal pemegang merk (ATPM) itu berhasil menjual 300 unit truk di semester I 2011. Padahal, sepanjang 2010, penjualan MAN Truck cuma 120 unit.
"Hingga Juli saja, penjualannya sudah jauh melampaui tahun lalu," kata Direktur DPS Nugroho Tjandrakusuma ketika ditemui di Indonesia

International Motor Show (IIMS) 2011, di Jakarta, akhir pekan lalu. DPS sendiri baru memasarkan MAN Truck di Indonesia sejak tahun 2009 silam. Sedang di Asia Pasifik, MAN Truck sudah dijual di Malaysia, Taiwan, Filipina, Australia, Selandia Baru hingga Korea Selatan.

Nugroho bilang, penjualan laris lantaran promosi dan edukasi pasar yang gencar, terutama terkait kualitas produknya. Ia mengklaim, produk MAN Truck tangguh di medan berat, misalnya cocok menunjang aktivitas pertambangan.

Untuk memperluas pasar, DPS kembali meluncurkan dua produk baru yaitu MAN Truck TGS 50.480 8x4 Tipper dan MAN Truck CLA di IIMS. DPS menargetkan, bisa menjual 120 unit kedua produk itu hingga akhir tahun. Sedangkan untuk total target penjualan semua produk tahun ini, DPS menargetkan 700 unit.

Kepala Perwakilan MAN Truck&Bus AG Indonesia, Judi Sutjahjo menuturkan, pertumbuhan industri terutama pertambangan dan perkebunan menjadikan Indonesia pangsa pasar potensial mobil niaga. Karenanya prinsipal MAN Truck siap menambah pasokan mobil kepada DPS.
Prinsipal juga mendorong peningkatan layanan purna jual. Pasalnya, ini merupakan kunci utama memenangkan persaingan di segmen mobil niaga.

Terhambat pasokan

Pemain lama mobil niaga, Toyota, juga masih yakin penjualan Toyota Dyna bisa bertambah. Sayangnya, mereka terbelit masalah pasokan akibat tsunami di Jepang. "Kemungkinan bisa naik sedikit, tapi saya menyerah kalau harus mencapai target," ujar Chief Executive PT Toyota Sales

Operation (Auto 2000) Jodjana J. Toyota sebenarnya menargetkan penjualan Dyna bisa mencapai 9.500 unit tahun ini. Angka ini naik dari penjualan tahun 2010 yang sebesar 9.000 unit.

Meski begitu, Jodjana optimistis penjualan Toyota Dyna melaju lagi di tahun depan. Ia yakin, permintaan mobil niaga di Indonesia terus meningkat seiring bertumbuhnya pertambangan dan perkebunan. Pada 2015, Toyota menargetkan penjualan 30.000 unit mobil niaga.

Untuk itu, Toyota pun menempuh berbagai cara. Misalnya, memberi pelatihan mekanik cuma-cuma, menawarkan program konsinyasi suku cadang mobil, dan program cicilan murah, dengan uang muka 10% plus bunga yang bisa mencapai 0%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×