Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum pulihnya kondisi sektor pertambangan, ternyata tidak lantas membuat Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) terpuruk jauh.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel kini berupaya keras mendorong sektor ekonomi alternatif yang dapat menggantikan sektor pertambangan yang selama ini merupakan primadona di Banjarmasin.
Baca Juga: Ini rencana Esta Multi Usaha di tiga lini bisnisnya tahun ini
Menjadi salah satu kota utama di Pulau Kalimantan, Banjarmasin sangat strategis sebagai kota transit distribusi barang, karena letaknya dekat dengan kota besar, yakni Surabaya dan Makassar.
Inilah alasan mengapa Banjarmasin tetap dilirik oleh perusahaan dan industri nasional sebagai wilayah ekspansi penting dalam rangka pemerataan distribusi produknya.
Terbukti dalam dua tahun terakhir, ekspansi beberapa perusahaan dan industri nasional terus masuk di Banjarmasin. Perusahaan dan industri tersebut relatif tidak terpengaruh terhadap kondisi perekonomian nasional, sebab produk yang dihasilkan adalah consumer goods (barang konsumsi) yang setiap hari dibutuhkan masyarakat.
Alhasil proyek permintaan akan properti pergudangan dan area industri masih tetap tumbuh. Hal itu dirasakan oleh Ciputra Group yang mengembangkan kawasan pergudangan BizPark Ciputra di Banjarmasin.
Baca Juga: Adhi Commuter Properti targetkan pertumbuhan kinerja 80% pada tahun ini
“Untuk perusahaan dan industri yang bergerak consumer goods, mereka tetap melakukan ekspansi usaha. Di Banjarmasin sendiri, kebutuhan atau permintaan terhadap pergudangan dan area industri masih tumbuh, meski tidak dalam jumlah masif,” kata Johan Giam Direktur Ciputra Group dalam keterangan resminya, Selasa, (18/2).
Kebutuhan akan business park atau kawasan industri di Banjarmasin, diyakini oleh Johan terus tumbuh dan akan booming saat sektor pertambangan kembali membaik.
Kata Johan, tahun 2019 permintaan gudang dan kavling industri di BizPark Ciputra Banjarmasin sudah memperlihatkan peningkatan. Dengan masuknya perusahaan farmasi Konimex dan beroperasi sejak 2019 yang membeli lahan seluas 2.016 m².
“Selain itu, ada juga investor besar membeli lahan besar dan membangun pergudangan, lalu disewakan, salah satunya kepada perusahaan consumer goods brand internasional. Para investor melihat ada prospek bisnis pergudangan di Banjamasin cukup besar, dan proyek kami menjadi pilihan utamanya,” jelas Johan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News