kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bisnis perkapalan dorong industri maritim


Minggu, 22 Oktober 2017 / 19:42 WIB
Bisnis perkapalan dorong industri maritim


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SERANG. Potensi kelautan Indonesia bisa dimaksimalkan jika industri perkapalan dalam negeri bergerak maju. Oleh karenanya Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartanto mengapresasi capaian salah satu perusahaan galangan kapal PT Samudra Marine Indonesia (SMI) yang berlokasi di Bojonegara, Serang.

"SMI ini merupakah salah satu dockyard terbesar di Indonesia," kata Menperin dalam launching PT SMI Phase II, Minggu (22/10). Menempati lahan seluas 41 hektar, SMI telah menambah fasilitas baru yakni 2 docking di tahun 2015 lalu.

Fasilitas ini memiliki 3 jib crane dengan kemampuan angkut mencapai 40 ton. Ukuran docking terbesar ialah 320x55 meter dengan kapasitas 150.000 dwton. Sedangkan satunya lagi berukuran 280x45 meter dengan kapasitas 120.000 dwton.

Bertempat tak jauh dari kawasan industri lainnya seperti produsen baja, seperti Krakatau Steel (KRAS) memungkinkan SMI mendapatkan pasokan bahan baku yang baik.

"Apalagi KRAS mau tingkatkan kapasitas jadi 10 juta ton per tahun, harapannya kebutuhan plat baja SMI bisa dipasok dari industri nasional," terang Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa industri galangan kapal seperti ini merupakan industri strategis. Ia mencontohkan dari serapan tenaga kerja SMI yang saat ini mencapai 1.400 orang.

"Pemerintah memang tengah kembangkan maritim sebagai poros logistik. Bisa dengan basis kapal roro untuk jadi transportasi industri dalam negeri," ujar Airlangga. Kemenperin mencatat ada sekitar 250 perusahaan galangan kapal di Indonesia saat ini.

Di mana total kapasitas terpasang produksi kapal mencapai 1 juta dwton per tahun, sedangkan kapasitas terpasang untuk reparasi mencapai 2,5 juta dwton per tahunnya. Namun Airlangga mengakui, perusahaan galangan kapal di Indonesia beberapa waktu belakangan masih tertekan bisnis oil & gas yang menurun.

Eddy Kurniawan Logam, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) mengatakan saat ini sekitar 90% permintaan reparasi dan produksi kapal datang dari kebutuhan pemerintah.

 "Sektor swasta masih overcapacity, jadi mungkin dalam dua tahun ke depan baru ada permintaan baru," ujarnya ditemui dalam kesempatan yang sama (22/10).

Terkait proyek-proyek BUMN bersinergi yang melibatkan galangan kapal BUMN, Eddy mengharapkan agar swasta dan perusahaan plat merah dapat menjajal kesempatan yang sama. "Harapannya ada equal treatment, bail swasta dan BUMN bisa bersaing dengan sehat," tukasnya.

Saat ini utilisasi galangan kapal di Indonesia bervariasi, kata Eddy, ada yang telah mencapai 90% atau hanya 60-70%, namun ada juga yang tidak sama sekali. Sebagian besar, 90% bahan baku plat baja bagi pembuatan kapal dalam negeri telah dipasok dari produsen lokal.

SMI merupakan perusahaan keluarga yang berdiri pada tahun 2005. Dirintis oleh seorang pebisnis bernama Eko Wiranto asal Riau, yang memulai bisnisnya di sektor pertambangan.

Dalam pembukaan launching dockyard SMI, Diterangkan bahwa pada awalnya perusahaan mempunyai 2 ship way untuk layanan reparasi. Lalu pada 2007 menambah 2 fasilitas crangle yang selesai di 2009. Di mana saat itu SMI menjajaki produksi kapal niaga tanker dan kargo dengan kapasitas terpasang 80.000 dwton.

"Menjawab adanya kebutuhan pelayaran nasional dan perbaikan kapal besar maka pada 2011 kami mulai bikin docking dua buah. Sehingga pada awal 2015 SMI phase II mulai beroperasi," ujar Heri Devjan, pihak manajemen SMI saat memberikan sambutannya (22/10). Perseroan berambisi memenuhi kebutuhan perkapalan Asean, khususnya di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×