Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Direktur Persyaratan Kerja, Ditjen PHI dan Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan Sri Nurhaningsih memastikan bahwa tembakau merupakan tanaman strategis sebagai penyangga ekonomi pada sektor ketenagakerjaan secara langsung.
Tembakau dan petani tembakau serta buruh taninya telah melekat serta merepresentasikan tradisi. "Tembakau adalah tanaman unik yang mempunyai daya serap tinggi terhadap sektor ketenagakerjaan," tegas Sri.
Ia menambahkan, petani tembakau dan industri hasil tembakau menyumbang devisa negara yang sangat besar, mulai dari kontribusi cukai ,pajak tenaga kerja .
Dari daun tembakau, kata Sri, jutaan manusia bergantung ekonomi, hidupnya bahkan dengan sendirinya komoditas ini bisa menyerap tenaga kerja sangat besar mencapai 6,3 juta orang.
"Industri hasil tembakau merupakan salah satu pondasi kekuatan ekonomi negara karena bisa menggerakkan kegiatan perekonomian dari hulu sampai hilir dari petani sampai pedagang asongan," tegasnya.
Untuk itu, Industri Hasil Tembakau harus di pertahankan keberadaanya jika ingin ekonomi negara bisa selamat di saat sulit.
Sementara, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid meminta pemerintah untuk benar-benar memperhatikan petani tembakau juga industri hasil tembakau karena sudah memberi kontribusi ekonomi yang besar terhadap negara.
"Tembakau ini sudah memberikan penghidupan yang luar biasa bagi masyarakat, mengingat tembakau sektor yang sangat strategis. Dan tembakau termasuk bagian dari kebudayaan,” ujar Yeni.