Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Menurutnya, saat ini BU yang tertarik untuk menggunakan LNG adalah Pertagas Niaga (PGN Group). "Pertagas Niaga juga sudah berpengalaman dalam memasok LNG di PLN Kutai dan beberapa area timur Indonesia," sambung Jugi.
Kendati begitu, Jugi mengatakan, WJD akan dibangun berdasarkan pemenang lelang yang akan digelar sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 4 Tahun 2018. "Tetap lelang sesuai amanat Permen ESDM 4/2018, yang akan bangun WJD adalah BU pemenang lelang, bisa PGN atau swasta," jelasnya.
Jugi menyebut, saat ini sudah ada BU yang mengajukan WJD di sekitar Samarinda dan Balikpapan. Hanya saja, untuk pembentukan WJD baru tersebut BPH Migas masih dalam tahap validasi.
Baca Juga: PHE ONWJ lakukan inovasi waring demi lindungi kawasan pesisir
"Kemarin belum menyentuh ibu kota baru yang diusulkan oleh BU. Sekarang sedang dalam validasi angka-angka pasokan, demand, capex serta keekonomian bisnis," jelasnya.
Sementara untuk lelang, Jugi menerangkan, proses lelang baru akan dilakukan setelah BPH Migas dan Kementerian ESDM merampungkan pembahasan revisi Rencana Induk Jaringan Gas Bumi Nasional (RIJGBN).
Setelah revisi RIJGBN itu selesai, baru lelang terhadap 294 WJD yang sudah ada sebelumnya, serta WJD yang baru, akan dimulai. "BPH juga sudah membuat aturan lelang termasuk beauty contest, juga aturan untuk memonitor investasi pipa," terangnya.
Baca Juga: Medco E&P Natuna beri 500 buku di perpustakaan Bakti Nusantara di Natuna
Adapun, untuk RIJGBN sendiri, Jugi menargetkan proses revisi tersebut baru akan rampung pada bulan Oktober 2019 mendatang. Sehingga, lelang WJD direncanakan bisa digelar pada akhir tahun ini. "Intinya (lelang) dilakukan setelah rencana induk baru selesai. Sekarang masih terus berproses, semoga bulan depan sudah beres," tandas Jugi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News