Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suksesi kepemimpinan tampaknya sedang marak dilakukan oleh berbagai perusahaan IT dunia. Baru-baru ini, Alibaba dan disusul Alphabet telah mengubah komposisi kepemimpinan di level C-Suite.
Di Indonesia, tren yang sama juga terjadi dengan suksesi kepemimpinan di Gojek kemudian disusul Bukalapak yang baru saja diumumkan pada Senin (9/12).
Sering disampaikan bahwa kualitas pemimpin tidak hanya dilihat dari kemampuannya memaksimalkan semua sumber daya organisasi untuk mencapai target, tetapi juga bagaimana dia mempersiapkan sistem agar organisasi menjadi tidak bergantung kepada sosok tertentu.
Baca Juga: Kurangi bakar uang, Bukalapak fokus pada bisnis berkelanjutan
Seperti itulah yang dialami Alphabet dan Alibaba. Sepeninggal pemimpin sebelumnya, kedua perusahaan tersebut terus tumbuh tanpa terganggu.
Transisi kepemimpinan Alibaba dan Alphabet yang berjalan mulus dapat terjadi karena manajemennya solid. Kedua perusahaan tersebut telah berhasil melakukan scale-up, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan keuntungan.
Visi yang dimiliki kedua perusahaan itu sangat jelas dan dieksekusi dengan sangat baik. Mereka juga tidak tergantung pada figur, tetapi pada kepemimpinan manajerial yang profesional.
Baca Juga: Gandeng Bukalapak, Kemendag perluas pasar ekspor ke 5 negara
Selain itu, rekam jejak positif dan manfaat nyata bagi publik juga menjadi faktor pendukung. Dengan kepercayaan penuh, publik meyakini bahwa apapun yang dilakukan Alibaba dan Alphabet akan berhasil. Tak heran jika valuasi mereka terus naik meski telah berganti kepemimpinan.
Demikian juga yang dialami oleh Bukalapak yang telah mengumumkan pergantian Chief Executive Officer (CEO) dari co-founder Achmad Zaky menjadi Rachmat Kaimuddin.
Rachmat Kaimuddian sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk dan sebelumnya sebagai Komisaris di Bank yang sama.
Sebelum karirnya di Bukopin, Rachmat pernah menjabat sebagai CFO di PT Bosowa Corporindo, Vice Presiden di Baring Private Equity Asia dan Boston Consulting Group.
Baca Juga: Jelang Harbolnas, pengusaha ritel: Ini hanya bentuk dan cara belanja yang berbeda
Pergantian kepemimpinan Bukalapak dapat dikatakan berjalan mulus dan relatif tanpa gejolak. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan itu telah memiliki visi ke depan dan mampu membangun manajemen yang solid dan meningkatkan profesionalitas.
Menurut informasi dari manajemen, fokus jajaran pimpinan C-Level Bukalapan ke depannya adalah menavigasikan arah perusahaan secara jangka panjang.
Di bawah kepemimpinan baru, perusahaan akan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan talenta, modal, dan manajemen keuangan, serta memperkuat peran Bukalapak dalam mendukung UMKM Indonesia.