kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukan China, Whoosh Bakal Dioperasikan Masinis Indonesia dalam 1-2 Tahun ke Depan


Selasa, 30 Juli 2024 / 04:41 WIB
Bukan China, Whoosh Bakal Dioperasikan Masinis Indonesia dalam 1-2 Tahun ke Depan
ILUSTRASI. KCIC) targetkan dalam 1-2 tahun mendatang masinis dan petugas perawatan Kereta Cepat Whoosh berasal dari Indonesia. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) targetkan dalam 1-2 tahun mendatang masinis dan petugas perawatan Kereta Cepat Whoosh berasal dari Indonesia. 

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, saat ini masinis dan petugas perawatan Kereta Cepat Whoosh masih menggunakan tenaga kerja dari China sepenuhnya. 

Sebab, teknologi kereta cepat yang pertama kalinya digunakan di Indonesia merupakan berasal dari China. 

Oleh karenanya, diperlukan transfer pengetahuan terkait operasional dan perawatan kereta cepat antara pekerja China ke pekerja Indonesia sehingga dalam 1-2 tahun mendatang seluruh operasional Kereta Cepat Whoosh dapat dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia sepenuhnya. 

"Secara keseluruhan target kita 1-2 tahun ke depan, mudah-mudahan semua di sisi operation dan maintenance itu sudah bisa dipegang oleh tenaga kerja lokal," ujarnya saat ditemui di Stasiun Tegalluar, Bandung, Senin (29/7/2024). 

Adapun proses transfer pengetahuan itu dilakukan melalui program on job training (OJT) yang dimulai awal tahun 2024. 

Baca Juga: Bantal Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC Sudah Kantongi Data Pelaku

Sebelum memulai OJT di lapangan, para calon masinis dan petugas kereta cepat telah mengikuti pelatihan teori terlebih dahulu selama 6 bulan dan pelatihan simulasi selama 4 bulan. 

Setelah melakukan OJT yang dibagi menjadi tiga tahapan, barulah calon masinis dan petugas perawatan mendapatkan sertifikasi dan dapat dilepas untuk menjalankan tugasnya. 

"Saat ini mereka masih dalam kondisi OJT, belum sertifikasi, OJT itu targetnya sekitar 2-3 bulan ke depan. Tapi nanti kan harus memasuki proses sertifikasi," ucapnya. 

Eva bilang, terdapat 600 pegawai lokal di berbagai bidang yang sedang melalui proses transfer pengetahuan di berbagai bidang seperti masinis, perawatan sarana, perawatan prasarana, operasional kereta dan lainnya. 

Dia merincikan, sebanyak 39 dari 72 masinis Indonesia sudah memasuki tahap 2 dari proses OJT. 

Pada tahap 1, masinis Kereta Cepat Whoosh Indonesia telah melakukan observasi proses kerja masinis profesional. 

Baca Juga: Begini Strategi KCIC Tingkatkan Jumlah Penumpang Whoosh

Memasuki tahap 2, masinis Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh pada saat langsir di Depo Tegalluar, kereta konfirmasi atau kereta yang beroperasi sebelum jam perjalanan pertama dari Halim-Tegalluar pp, dan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) Halim-Tegalluar pp dengan kecepatan 350 km per jam. 

Sebelum memasuki tahap 3 atau mengemudikan kereta berpenumpang dengan pendampingan, para masinis Indonesia masih harus melakukan ujian sebagai bukti kecakapan bahwa dirinya sudah mampu untuk menerapkan berbagai SOP operasi dan penanganan Whoosh dalam kondisi darurat. 

Selain pencapaian para masinis Indonesia, kini 40 dari 78 petugas perawatan Whoosh juga telah mulai melakukan on job training tahap 3. 

Setelah sebelumnya melalui proses tahap 1 melakukan observasi dan tahap 2 membantu proses perawatan pada sarana Whoosh setiap harinya. 

Adapun tahap 3 pada OJT, proses perawatan yang dilakukan sudah mulai berjalan secara mandiri dengan pengawasan. 

Ke depannya proses transfer pengetahuan akan terus dilakukan dengan sumber data manusia (SDM) lainnya. 

Baca Juga: Penumpang Whoosh Belum Mencapai Target

KCIC akan terus meningkatkan program pelatihan dan transfer pengetahuan untuk memastikan bahwa seluruh aspek operasional dan perawatan kereta cepat dapat dilakukan secara mandiri oleh tenaga kerja lokal. 

"Pencapaian ini adalah bukti nyata dari komitmen KCIC dalam mengembangkan sumber daya manusia lokal dan memastikan keberhasilan proyek kereta cepat Whoosh di Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan kereta cepat yang aman, nyaman, dan andal bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kereta Cepat Whoosh Bakal Dioperasikan Masinis Indonesia dalam 1-2 Tahun Mendatang"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×