kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulan depan, Biznet membuka jaringan di Padang


Sabtu, 12 Juli 2014 / 08:09 WIB
Bulan depan, Biznet membuka jaringan di Padang
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Muamalat Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (31/8/2022). Sampai dengan kuartal II 2022 pertumbuhan pembiayaan perbankan /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/31/08/2022


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. PT Supra Primatama Nusantara atau Biznet Networks terus mengembangkan jaringan di luar wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Terbaru, Agustus nanti Biznet akan membuka jaringan fiber optik di Padang.

Pembukaan jaringan di Ibu Kota Sumatra Barat tersebut berarti melengkapi dua jaringan yang telah dibuka sebelumnya di Sumatra. "Kami sudah resmikan dua kantor cabang di Palembang dan Jambi. Artinya, Biznet sudah komersialisasi di dua lokasi itu," ujar Presiden Direktur Biznet Networks Adi Kusma, (10/7).

Sumatra bukan satu-satunya tujuan. Tahun ini, Biznet memang telah menetapkan rencana ingin merambah Sumatra, Jawa dan Bali.

Untuk wilayah Jawa, Biznet mengaku sudah memasuki tahap kontruksi di jalur Jakarta-Yogyakarta. Jaringan Biznet Intercity Jakarta-Yogyakarta tersebut diharapkan selesai akhir Agustus dan 80% diantaranya aktif pada Desember 2014.

Jaringan ini bakal melewati 20 kota seperti Cikampek, Pamanukan, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal Pemalang, Comal, Pekaloongan, Batang, Weleri dan Kendal. Jaringan ini juga bakal melintasi Semarang, Ungaran, Salatiga, Boyolali, Kartasura, Solo, Klaten dan Yogyakarta.

Tahun ini, Biznet menargetkan bisa menyambung 11.000 kilometer (km) homepass. Hingga pertengahan tahun ini, sudah terpasang 9.500 km homepass.
Biznet mengucurkan investasi US$ 60 juta-US$70 juta untuk pengembangan jaringan fiber optik ini. Alokasi investas tersebut lebih besar ketimbang alokasi investasi tahun lalu sebesar US$ 50 juta.

Perusahaan ini beralasan, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tahun ini lebih tidak stabil. Selain itu, perluasan jaringan fiber optik di luar Jabodetabek membutuhkan dana lebih besar.

Biznet berharap gelontoran dana jumbo tersebut tak sia-sia. Perusahaan ini menargetkan jangkauan yang lebih luas bisa memperbesar pasar ritel dan usaha kegiatan masyarakat (UKM). "Sebab, di daerah-daerah itu potensi ritel dan UKM sangat tinggi," kata Adi.

Maklum, saat ini mayoritas pelanggan Biznet dari segmen korporasi. Asal tahu saja, Biznet memiliki 70.000 pelanggan. Komposisinya, pelanggan korporasi 50%, UKM 35%, dan ritel 15%. Perusahaan ini menginginkan tahun ini komposisi pelanggan menjadi korporasi 10%-20%, UKM 50% dan ritel 30%.

Demi memikat pelanggan ritel, Bisnet juga melengkapi strategi tahun ini dengan penawaran produk internet plus televisi (TV) kabel. Hanya, iming-iming ini baru ditawarkan kepada para pelanggan di Jabodetabek dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×