Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Perum Bulog menargetkan dapat menyerap 4 juta ton beras pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Bulog akan memperbanyak penyerapan gabah sebanyak 1,25 juta ton. Bulog menganggarkan Rp 20 triliun untuk menyerap beras dan gabah pada tahun ini.
Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol mengatakan, dari Rp 20 triliun anggaran itu, Bulog mengalokasikan sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun untuk pembelian gabah.
Sebagian dana pengadaan tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun yang diperkirakan dapat menyerap setara beras sebanyak 380.000 ton.
"Modal dari PMN itu hanya dapat digunakan sepersepuluh dari target penyerapan kita," ujar Iryanto kepada KONTAN, Senin (14/3).
Iryanto menjelaskan, selain mengandalkan pembiayaan dari PMN, Bulog mendapat pinjaman dari tiga bank besar untuk mendapatkan modal penyerapan beras dan gabah pada tahun ini.
Saat ini, Bulog mendapatkan pinjaman paling besar dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, dan Bank Bukopin Tbk.
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menambahkan, untuk mempercepat penyerapan beras dan gabah, Bulog akan memperbaiki 132 Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) yang berada di 132 lokasi di seluruh Indonesia tahun ini.
Saat ini, dari 132 UPGB tersebut, sekitar 70 UPGB yang beroperasi. "Sampai akhir tahun ini, kita menargetkan semua sudah bisa beroperasi," ujarnya.
Perbaikan UPGB ini memang menjadi perhatian Bulog pasca Presiden Joko Widodo mengunjungi salah satu UPGB milik Bulog di Jawa Tengah yang tidak beroperasi.
Menurut Wahyu, pendirian UPGB sudah ada sejak 2003. Namun sejak didirikan sampai pada akhir tahun 2015, UPGB belum juga bisa dioperasikan.
Saat ini, 70 UPGB sudah diperbaiki dan mulai beroperasi akhir tahun lalu. Ada 8 UPGB lagi yang sudah dalam tahap perbaikan. "Satu UPGB yang dilihat Bapak Presiden kemarin itu memang kebetulan tak beroperasi," terang Wahyu.
Asal tahu saja, UPGB merupakan unit Bulog untuk menyerap beras dan gabah petani. Wajar saja belakangan penyerapan kurang gereget lantaran sebagian tak berfungsi.
Karena itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Bulog mempercepat perbaikan UPGB yang rusak. Sebab dengan beroperasinya UPGB, penyerapan gabah milik Bulog bisa lebih cepat sehingga target produksi dapat tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News