Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Ada kabar baik bagi petani buah di Indonesia. Pasalnya, para peritel modern kini mulai berburu produk buah lokal untuk dijual di ritelnya. Artinya, para petani bisa mengembangkan jaringan pemasaran tak hanya di pasar tradisional tapi juga pasar modern. Carrefour adalah satu peritel modern yang kini mulai menggenjot pasokan buah lokal di gerainya melalui sistem kemitraan dengan para petani buah di Indonesia.
Presiden Direktur PT Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin mengatakan, potensi produk buah-buahan di Indonesia cukup besar baik dari kualitas maupun keragamannya. Hanya saja, selama ini petani masih memiliki hambatan dalam pengelolaan produksi dan pemasaran. "Karenanya Carrefour tergerak untuk melakukan pemberdayaan petani binaan Kementerian Pertanian untuk dijadikan mitra," ujarnya saat acara Indonesian Tropical Fruit Festival Sabtu (4/12).
Ia menambahkan, sejak dua tahun yang lalu Carrefour yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian telah mengembangkan kemitraan dengan petani buah lokal. Hingga tahun ini, kata Safie setidaknya sudah ada sekitar 26 asosiasi atau gabungan kelompok tani (gapoktan) yang menjadi pemasok di Carefour.
Jumlah ini meningkat ketimbang tahun lalu yang sebanyak 16 Gapoktan. "Harapannya tahun depan bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat jadi sekitar 50 Gapoktan, karena sebagai retailer saya melihat peluangnya masih besar untuk diberikan kepada petani lokal," jelasnya.
Beberapa gapoktan yang sudah menjalin kemitraan dengan Carefour antara lain gapoktan Soka Wiyana Banjarnegara dengan komoditas salak, gapoktan Mekar Sari Kebumen dengan komoditas semangka, dan Asosiasi Petani Melon Tani Manunggal Pekalongan.
Bentuk kerjasama kemitraan dengan petani buah lokal ini antara lain dengan melakukan pelatihan dan pendampingan untuk UMKM hortikultura, penyediaan akses pasar dengan area gerai khusus dan dukungan promosi.
Shafie mengakui, porsi buah lokal di Carrefour masih jauh lebih sedikit ketimbang porsi buah impor. Meski begitu, ia optimis jika program kemitraan ini terus dilakukan maka porsi buah lokal di gerai Carrefour bisa ditingkatkan.
Saat ini kerjasama dengan petani baru berjalan dua tahun. "Jika sudah tahun kelima atau tahun ke enam kerjasama dengan petani dan pemerintah meningkat, sehingga prosentase buah lokal dan impor bisa seimbang masing-masing 50%," ujar Shafie.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, masuknya produk buah dalam negeri ke pasar modern akan mendorong petani untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Kementerian Pertanian pun sejak 2005 sudah menerapkan sistem jaminan mutu buah Indonesia. Kebun buah yang sudah memenuhi standar mutu ini mendapatkan pengakuan memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Hingga saat ini sudah ada sekitar 4.788 kebun buah yang terdaftar memiliki standar mutu nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News