kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Cek Strategi Garuda (GIAA) Pacu Bisnis Kargo dan Ekspansi Internasional


Jumat, 26 September 2025 / 06:09 WIB
Cek Strategi Garuda (GIAA) Pacu Bisnis Kargo dan Ekspansi Internasional
ILUSTRASI. Garuda Indonesia (GIAA) sudah menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong kinerja di sisa tahun 2025


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) makin gencar lakukan transformasi bisnis dengan fokus menjaga sekaligus meningkatkan okupansi penerbangan di pasar domestik maupun internasional.

Strategi ini dijalankan seiring dengan penambahan armada dan pembukaan rute baru di tahun 2025.

Corporate Secretary Group Head Garuda Indonesia Cahyadi Indrananto mengungkapkan, hingga Agustus 2025, Garuda telah menambah lima armada baru, sehingga kini total armada mencapai 78 unit. GIAA menargetkan total penambahan tujuh armada hingga akhir 2025, yang menjadi ekspansi terbesar sejak pandemi.

“Di bawah manajemen yang baru, hingga Agustus 2025 Garuda Indonesia telah menambah lima armada baru. Dari sisi rute, hingga September kami juga membuka dua rute baru, yaitu Cengkareng–Samarinda dan Halim–Denpasar, yang langsung mendapat respons positif. Menjelang akhir tahun, rute Halim–Palembang juga akan dibuka,” jelas Cahyadi kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga: Garuda Indonesia Telah Tambah 5 Armada Baru per Agustus 2025

Kinerja operasional Garuda menunjukkan hasil positif selama semester I-2025. Di mana, okupansi penerbangan (seat load factor/SLF) tercatat 78%, meningkat dibanding periode sama tahun lalu.

Sementara okupansi kargo (cargo load factor) mencapai 43%. Dari sisi penumpang, jumlahnya mencapai 5,4 juta orang, bertambah 104.000 dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Cahyadi, pencapaian ini didorong oleh strategi optimalisasi jaringan penerbangan, memastikan profitabilitas rute, memaksimalkan kanal distribusi, serta pemanfaatan teknologi digital. 

"Kami juga mengoptimalkan penggunaan AI untuk memantau tren permintaan, memperkuat kampanye pemasaran digital, serta memperbesar pangsa pasar haji dan umrah. Kemitraan global dengan maskapai internasional juga terus ditingkatkan,” tambahnya.

Hingga akhir tahun, Garuda menargetkan katalis tambahan melalui tiga strategi besar: penguatan jaringan penerbangan dan armada, sinergi ekosistem, dan future enabler.

Dari 11 inisiatif prioritas yang dijalankan, fokus utama meliputi rasionalisasi rute agar efisien, peningkatan kapasitas armada, perluasan bisnis kargo dengan kontrol harga dan kapasitas, serta penambahan aliansi strategis dengan maskapai global seperti Qatar Airways, Japan Airlines, dan Emirates.

Baca Juga: Pelita Air dan Garuda Indonesia Mau Digabung, Rupanya Ini Alasannya

“Transformasi bisnis yang kami jalankan ditujukan untuk memastikan fondasi jangka panjang Garuda tetap kuat, sekaligus memperkuat posisi di pasar domestik dan internasional,” tutur Cahyadi.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini (26 September 2025) Jawa Barat: Bandung, Bekasi, Bogor

Menarik Dibaca: Universal Khaki Jadi Warna Tren 2026 yang Netral dan Hangat untuk Rumah Nyaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×