Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) makin gencar lakukan transformasi bisnis dengan fokus menjaga sekaligus meningkatkan okupansi penerbangan di pasar domestik maupun internasional.
Strategi ini dijalankan seiring dengan penambahan armada dan pembukaan rute baru di tahun 2025.
Corporate Secretary Group Head Garuda Indonesia Cahyadi Indrananto mengungkapkan, hingga Agustus 2025, Garuda telah menambah lima armada baru, sehingga kini total armada mencapai 78 unit. GIAA menargetkan total penambahan tujuh armada hingga akhir 2025, yang menjadi ekspansi terbesar sejak pandemi.
“Di bawah manajemen yang baru, hingga Agustus 2025 Garuda Indonesia telah menambah lima armada baru. Dari sisi rute, hingga September kami juga membuka dua rute baru, yaitu Cengkareng–Samarinda dan Halim–Denpasar, yang langsung mendapat respons positif. Menjelang akhir tahun, rute Halim–Palembang juga akan dibuka,” jelas Cahyadi kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).
Baca Juga: Garuda Indonesia Telah Tambah 5 Armada Baru per Agustus 2025
Kinerja operasional Garuda menunjukkan hasil positif selama semester I-2025. Di mana, okupansi penerbangan (seat load factor/SLF) tercatat 78%, meningkat dibanding periode sama tahun lalu.
Sementara okupansi kargo (cargo load factor) mencapai 43%. Dari sisi penumpang, jumlahnya mencapai 5,4 juta orang, bertambah 104.000 dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Cahyadi, pencapaian ini didorong oleh strategi optimalisasi jaringan penerbangan, memastikan profitabilitas rute, memaksimalkan kanal distribusi, serta pemanfaatan teknologi digital.
"Kami juga mengoptimalkan penggunaan AI untuk memantau tren permintaan, memperkuat kampanye pemasaran digital, serta memperbesar pangsa pasar haji dan umrah. Kemitraan global dengan maskapai internasional juga terus ditingkatkan,” tambahnya.
Hingga akhir tahun, Garuda menargetkan katalis tambahan melalui tiga strategi besar: penguatan jaringan penerbangan dan armada, sinergi ekosistem, dan future enabler.
Dari 11 inisiatif prioritas yang dijalankan, fokus utama meliputi rasionalisasi rute agar efisien, peningkatan kapasitas armada, perluasan bisnis kargo dengan kontrol harga dan kapasitas, serta penambahan aliansi strategis dengan maskapai global seperti Qatar Airways, Japan Airlines, dan Emirates.
Baca Juga: Pelita Air dan Garuda Indonesia Mau Digabung, Rupanya Ini Alasannya
“Transformasi bisnis yang kami jalankan ditujukan untuk memastikan fondasi jangka panjang Garuda tetap kuat, sekaligus memperkuat posisi di pasar domestik dan internasional,” tutur Cahyadi.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini (26 September 2025) Jawa Barat: Bandung, Bekasi, Bogor
Menarik Dibaca: Universal Khaki Jadi Warna Tren 2026 yang Netral dan Hangat untuk Rumah Nyaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News