kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

China Restui Penambahan PLTU Baru hingga 2027, Pengusaha Batubara Ungkap Dampaknya


Rabu, 16 April 2025 / 21:20 WIB
China Restui Penambahan PLTU Baru hingga 2027, Pengusaha Batubara Ungkap Dampaknya
ILUSTRASI. Langkah pemerintah China yang memutuskan menambah PLTU berbasis batubara hingga 2027 masih ditunggu oleh pengusaha batubara dalam negeri. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek positif dari langkah pemerintah China yang memutuskan menambah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara hingga 2027 masih ditunggu oleh pengusaha batubara dalam negeri.

Menurut Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) China, selain menambah PLTU negara tirai bambu itu juga sedang menyesuaikan produksi batubara dalam negeri mereka.

"Produksi dalam negeri mereka yang juga sedang digenjot. Dan potensi untuk kenaikan ekspor masih harus diukur," ungkap Plt Direktur Eksekutif APBI/ICMA Gita Mahyarani saat dihubungi Rabu (16/04).

Baca Juga: China Berkomitmen Tambah PLTU Batubara Hingga 2027, Tapi Ini Syaratnya

Lebih detail, Gita menyebut bahwa potensi kenaikan ekspor batubara Indonesia ke China meski adanya penambahan PLTU, harus turut memperhitungkan persaingan dengan negara lain yang juga menjadi pemasok ke negara tersebut.

Di sisi lain, Indonesia Mining Association (IMA) menyebut potensi dari ekspor akan meningkat juga perlu disesuaikan dengan desain Captive Fired Power Plant (CFPP) untuk menyerap kualitas batubara yang dimiliki oleh Indonesia.

"Tentu potensi kenaikan ekspor tetap ada. Tapi Tiongkok akan membeli batubara, jika harga impor lebih kompetitif," ungkap Direktur Eksekutif IMA, Hendra Sinadia.

Sebagai tambahan, melansir Reuters, Selasa (15/04) pemerintah China berencana untuk terus membangun Pembangkit Listrik Tenaga Batubara mereka hingga tahun 2027.

Menurut pedoman pemerintah untuk meningkatkan sistem tenaga batu bara yang dirilis pada hari Senin, (14/04), pembangunan PLTU ini akan difokuskan di wilayah-wilayah yang membutuhkannya untuk memenuhi permintaan daya puncak atau menstabilkan jaringan.

Baca Juga: Ini Daftar Harga Batubara Acuan Terbaru Periode II Bulan April 2025

Adapun hingga kini, China adalah negara tujuan ekspor batubara terbesar Indonesia setelah India.

Menurut data Coal Metal Asia, ekspor batu bara Indonesia ke China pada tahun 2024 mencapai 241,7 juta ton. Jumlah ini mencapai 43,4% dari total ekspor batubara Indonesia sepanjang 2024.

Diikuti oleh tujuan India sebanyak 108,3 juta ton atau 19,4% dari total ekspor dan Filipina sebesar 38,9 juta ton atau 7% dari total ekspor. 

Selanjutnya: Investasi Tahunan Tumbuh 8%, Begini Strategi Zurich Life Kelola Portolio

Menarik Dibaca: 5 Biji Buah yang Bisa Meningkatkan Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Biji Pepaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×