Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insentif bebas bea masuk dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) impor mobil listrik utuh atau completely built up (CBU) tampak masih sepi peminat. Pemerintah pun menyebut sejauh ini baru ada dua produsen otomotif saja yang menikmati insentif tersebut.
Asal tahu saja, kebijakan insentif impor mobil listrik CBU tertuang dalam Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM No. 6 Tahun 2023. Insentif yang berlaku sampai akhir 2025 tersebut hanya diberikan kepada produsen otomotif yang berkomitmen memproduksi mobil listrik di Indonesia.
Baca Juga: Resmi! Citroën Dapat Insentif Impor Mobil Listrik CBU dari Pemerintah
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, sampai saat ini terdapat dua perusahaan yang ditetapkan berhak mendapat insentif bebas bea masuk dan PPnBM impor mobil listrik CBU, yakni PT National Assemblers dengan merek Citroen dan PT BYD Auto Indonesia dengan BYD.
Peluang bertambahnya merek mobil listrik yang menerima insentif tersebut masih cukup terbuka asalkan memenuhi syarat-syarat yang berlaku sesuai Permeninves 6/2023. "Pemerintah Indonesia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan industri yang berkomitmen untuk melakukan investasi di dalam negeri," kata Febri kepada Kontan.co.id, Selasa (25/6).
Dalam catatan Kontan.co.id, Citroen telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mengikuti program insentif impor mobil listrik CBU pada 3 Mei 2024. Adapun model yang memperoleh insentif ini adalah Citroen E-C3 All Electric.
Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Tangani Impor Ribuan Mobil Listrik BYD
Lantaran memperoleh insentif pajak, harga mobil listrik Citroen E-C3 kini menjadi lebih kompetitif yakni senilai Rp 377 juta.
Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor pernah menyebut, pihaknya mendapat kuota impor mobil listrik CBU sebanyak 4.800 unit.
"Namun, kami belum tentu menyerap seluruh kuota impor mobil listrik yang diberikan," kata dia beberapa waktu lalu.
Citroen sendiri dipastikan akan memproduksi mobil listrik E-C3 di fasilitas milik Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat pada awal Juli 2024.
Sementara itu, BYD mulai melakukan impor mobil listrik CBU langsung dari China dengan menggandeng PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Tercatat sebanyak 2.301 unit BYD telah mendarat di pelabuhan milik IPCC sejak minggu pertama bulan Juni 2024.
Jumlah ini meningkat drastis 15 kali lipat dibandingkan pengiriman sebelumnya pada Desember 2023 yakni 154 unit.
Baca Juga: Impor Mobil BYD Melonjak 15 Kali Lipat, Begini Kesiapan Indonesia Kendaraan Terminal
Sebagai bentuk komitmen, BYD telah memutuskan akan membangun pabrik mobil listrik di kawasan industri Subang Smartpolitan dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. Pabrik dengan nilai investasi mencapai US$1 miliar ini ditargetkan beroperasi pada Januari 2026.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News