kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.360.000 0,74%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor Mobil BYD Melonjak 15 Kali Lipat, Begini Kesiapan Indonesia Kendaraan Terminal


Selasa, 25 Juni 2024 / 05:25 WIB
 Impor Mobil BYD Melonjak 15 Kali Lipat, Begini Kesiapan Indonesia Kendaraan Terminal
ILUSTRASI. Mobil listrik BYD Seal di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 JIEXPO, Kamayoran, Jakarta, Jumat (23/2). Impor Mobil BYD Melonjak 15 Kali Lipat, Begini Kesiapan Indonesia Kendaraan Terminal.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) resmi menangani impor pabrikan mobil listrik asal China, Build Your Dreams (BYD). Tercatat sebanyak 2.301 unit BYD mendarat mulus di IPCC terhitung sejak minggu pertama bulan juni, tepatnya pada tanggal 3 Juni 2024 dalam 3 kunjungan kapal terakhir. 

Jumlah tersebut mengalami lonjakan yang sangat drastis sekitar 15 kali lipat jika dibandingkan dengan pengiriman sebelumnya pada bulan Desember tahun 2023 sebanyak 154 unit.

Direktur Operasi dan Teknik IPCC Bagus Dwipoyono mengatakan, jumlah impor untuk mobil BYD pada 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terhitung sejak Januari 2023, sebanyak 2.479 unit completely built up (CBU) BYD yang telah di tangani oleh IPCC. 

Baca Juga: Produsen Otomotif Asal China Lirik Pasar Indonesia

IPCC memperkirakan kegiatan impor dan ekspor kendaraan pada pertengahan tahun ini akan mengalami peningkatan terutama pada mobil listrik utamanya merek dari China yang belum memiliki pabrik di Indonesia.

"Terlebih lagi, BYD baru mendapatkan rekomendasi perizinan impor dari pemerintah sebanyak kurang lebih 20% dari total kapasitas produksi (CBU) mereka,” ujar Bagus dalam siaran pers, Jumat (21/6).

Sebagai informasi, kapasitas produksi BYD terhitung sebesar 150.000 unit per tahun. Dengan demikian, jumlah kendaraan yang dapat diimpor mencapai 15.000--30.000 unit per tahun. 

Untuk itu, IPCC mengoptimalkan layanan bongkar muat kendaraan yang terintegrasi di IPCC untuk mendukung kelancaran para automaker dalam mendistribusikan kendaraannya.

Baca Juga: Mobil Listrik Baru Banjiri Pameran IIMS 2024 di JIExpo Kemayoran

Bagus melanjutkan, pada pertengahan 2024 IPCC tengah mempersiapkan sistem digital (PTOS-C) bongkar muat yang terintegrasi. Dalam pengembangannya, IPCC bersinergi dengan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yaitu ILCS. 

Sistem tersebut akan dilakukan soft launching pada semester II-2024 untuk mengantisipasi puncak impor dan ekspor kendaraan yang diprediksi terjadi pada bulan Oktober 2024. 

“Dengan semangat untuk terus berkembang dalam sisi layanan baik operasional, komersial dan keuangan, kami mengajak para produsen otomotif untuk memilih IPCC sebagai one stop solution dalam layanan terminal kendaraan yang bersama-sama berkontribusi dalam membangun perekonomian Indonesia," jelas Bagus.

Sekadar informasi tambahan, IPCC telah melayani empat model mobil BYD yang akan dipasarkan di Indonesia. Keempat mobil BYD tersebut adalah BYD Seal, Atto3, Dolphin, dan Yangwang U8.

Baca Juga: Harga Mobil Listrik di Tanah Air Bakal Lebih Kompetitif, Ini Alasannya

Sebagai upaya meningkatkan layanan bongkar muat kendaraan khususnya dari segi keamanan kendaraan atau kargo para produsen otomotif, IPCC telah melaksanakan In House Training ISPS Code Model Course 3.25 tentang Peningkatan Kesadaran Keamanan Untuk Seluruh Orang yang Beraktifitas Dan Atau Bekerja Di Fasilitas Pelabuhan. 

"Pelatihan ISPS Code Model Course 3.25 ini telah memasuki batch ke-3 dari 4 batch yang direncanakan terlaksana pada tahun 2024,” tutup Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×