kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   1,00   0,01%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Cuaca ekstrem berlanjut, produksi karet bisa terpangkas hingga 4%


Minggu, 17 April 2011 / 18:39 WIB
Cuaca ekstrem berlanjut, produksi karet bisa terpangkas hingga 4%
ILUSTRASI. BI belum melihat kemungkinan resesi ekonomi Indonesia meski pertumbuhan kuartal II-2020 akan melambat.


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Perubahan iklim yang terjadi sejak tahun lalu mengakibatkan produksi beberapa komoditi pertanian menjadi terganggu. Sebab, cuaca dan iklim sangat berpengaruh pada produksi pertanian. Salah satu komoditi pertanian yang tahun ini masih akan terganggu adalah karet alam.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir mengatakan tahun ini produksi karet alam Indonesia dipatok sebesar 2,97 juta ton, naik ketimbang produksi tahun 2010 yang sebesar 2,73 juta ton. Tapi, "Anomali iklim yang masih terjadi saat ini bisa menurunkan produksi sekitar 3% - 4% dari target," ujarnya akhir pekan lalu.

Ia menambahkan, faktor anomali iklim bisa menghambat kenaikan produksi karet alam. Selain itu, tingkat produktivitas tanaman karet di Indonesia masih sangat rendah yaitu rata-rata sekitar 880 kg per hektare per tahun. Jumlah ini lebih rendah ketimbang produktivitas tanaman karet di negara lain seperti Thailand dan India yang bisa mencapai 1.500 kg per hektare per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×