Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Danareksa (Persero) meneken kerja sama strategis dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bertujuan memperkuat ekonomi pesisir berbasis kelautan dan mendorong pengembangan kawasan industri berkelanjutan.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, dan Dirjen Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana pada pada 15 Juli 2025.
Yadi menegaskan bahwa kolaborasi ini mendukung mandat strategis Danareksa untuk mengelola tujuh entitas kawasan industri secara terintegrasi. “Kami ingin mendorong pengembangan kawasan industri pesisir yang inklusif, modern, dan berkelanjutan, dengan dukungan mulai dari penyusunan kebijakan hingga pendampingan investasi,” ujar Yadi dalam keteerangan resminya, Rabu (16/7).
Ruang lingkup kerja sama ini meliputi penyusunan kebijakan penataan kawasan pesisir, pengusulan proyek strategis nasional, peningkatan kapasitas SDM, pendampingan perizinan ruang laut, hingga fasilitasi business matching untuk menarik investor domestik dan global.
Baca Juga: Bisnis Lahan Industri Terus Melaju
Untuk tahap implementasi, tiga kawasan industri anggota Holding BUMN Danareksa—PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)—akan terlibat aktif dalam pengembangan proyek strategis nasional yang mendukung ekonomi biru dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Yadi bilang, Holding BUMN Danareksa berkomitmen menciptakan dampak jangka panjang dengan mengutamakan keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas lokal. Sebagai salah satu kekuatan utama, Danareksa akan memanfaatkan jaringan Danareksa Industrial Park (DIP), kawasan industri BUMN terbesar di Indonesia.
DIP dirancang sebagai kawasan industri modern dan terintegrasi dengan infrastruktur lengkap seperti akses tol langsung, terminal multipurpose, solar PV roofing, water treatment plant, pengolahan limbah modern, dan command center. Konsep one-stop investment solution menjadikannya destinasi utama investasi di Indonesia.
Baca Juga: Bekasi Fajar Industrial (BEST) Mengincar Penjualan Rp 600 Miliar
Saat ini, DIP hadir di tujuh kota strategis, mengelola lebih dari 7.800 hektare lahan industri, menyediakan hampir 300.000 lapangan kerja, dan menaungi lebih dari 1.600 tenant dari 25 negara.
“Kerja sama ini menjadi tonggak penting untuk meningkatkan daya saing kawasan industri Indonesia, khususnya berbasis kelautan dan pesisir. Ke depan, kami terus membuka ruang kolaborasi demi mewujudkan kawasan industri yang tangguh, inklusif, dan kompetitif secara global,” tutup Yadi.
Selanjutnya: Trump: Laporan Tentang Rencana Pemecatan Ketua The Fed Jerome Powell Tidak Benar
Menarik Dibaca: Depo Bangunan Gelar Undian dengan Total Hadiah Rp 16 Miliar hingga 2026
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News