kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dharma Polimetal (DRMA) Yakin Bisa Capai Target Pertumbuhan, Ini Pendorongnya


Minggu, 14 Agustus 2022 / 19:37 WIB
Dharma Polimetal (DRMA) Yakin Bisa Capai Target Pertumbuhan, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Penjualan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) meningkat 22%YoY berkat kenaikan penjualan mobil nasional.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimis dapat mencapai target pertumbuhan kinerja tahun ini. Emiten manufaktur komponen otomotif tersebut membidik kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 20% dan 50%.

Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk Irianto Santoso mengatakan, optimisme tersebut karena terlihat dari kinerja perseroan yang menunjukkan tren positif selama semester pertama tahun 2022.

Dimana pada periode tersebut, DRMA telah membukukan kenaikan penjualan sebesar 22% menjadi Rp 1,59 triliun dari Rp 1,31 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp 143,62 miliar pada semester I 2022, naik 45% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 98,98 miliar.

"Sampai dengan semester I, proyeksi yang kami canangkan masih sesuai dengan target, walau di kuartal ke 2 terjadi penurunan produksi kendaraan bermotor akibat adanya lockdown di Shanghai yang berdampak pada kelangkaan pasokan semikonduktor serta adanya perang Ukraina dan Rusia yang mempengaruhi ekonomi dunia," kata Irianto kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Baca Juga: Uni-Charm (UCID) Berupaya Perkuat Kinerja Melalui Produk-Produk Baru

Irianto menambahkan, strategi multisourcing komponen semikonduktor yang dilakukan oleh pabrikan otomotif membuat masalah lockdown di China tidak mengganggu pasokan semikonduktor lagi. Dengan demikian, maka target produksi kendaraan baik roda 2 dan roda 4 masih akan sesuai dengan rencana di awal tahun. 

DRMA sendiri telah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi kenaikan produksi yang dicanangkan oleh customer mereka. DRMA membuat semacam quotation kepada pelanggan yang di dalamnya tercantum sejumlah asumsi dasar, seperti nilai mata uang asing yang berpengaruh terhadap harga baja dan juga harga material yang dipakai.

"Sehingga kami optimis target pertumbuhan sampai dengan akhir tahun akan tercapai," tambah Irianto.

DRMA kini tengah mempersiapkan diri untuk merampungkan pembangunan pabrik baru di Agustus. Dimana terdapat 3 pabrik baru dan 1 proyek perluasan pabrik, untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda 4. Dana sebesar Rp 400 miliar sudah dialokasikan DRMA untuk mendukung ekspansi tersebut.

Disamping itu, DRMA bakal menangkap peluang era kendaraan listrik di Indonesia. Meski dinilai bakal ada era transisi yang cukup lama, namun DRMA sudah memulai kajian untuk produksi komponen otomotif kendaraan listrik.

Irianto menjelaskan bahwa DRMA sudah mulai membuat prototype kendaraan listrik roda 3 dengan merek PowerAce yang masih dalam proses pengajuan izinnya. Serta, pengembangan komponen battery pack dan battery mangement system untuk sepeda listrik, kendaraan roda tiga, dan kendaraan lainnya. 

Baca Juga: Erajaya (ERAA) dan Nokia Umumkan Kerja Sama Produksi Feature Phone

Selain itu, DRMA sudah memasok komponen body dan chassis part untuk kendaraan internal combustion engine yang memiliki spesifikasi yang sama dengan yang akan digunakan di kendaraan listrik lainnya. 

Irianto melanjutkan, pihaknya pun telah melakukan investasi di kompetensi sumber daya manusia dan teknologi terkait dengan pengolahan material-material dengan kekuatan tarik yang tinggi (high tensile strength), teknik penyambungan material dengan teknologi laser, system kelistrikan dan komponen elektronik, serta kompetensi dan teknologi lainnya yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen-komponen kendaraan listrik yang tentunya spesifikasinya lebih tinggi dibanding kendaraan konvensional. 

"Sehingga kalau suatu saat nanti pabrikan kendaraan bermotor sudah memproduksi kendaraan listriknya di Indonesia, kami sudah mampu dan siap untuk mensuplai komponen tersebut," pungkas Irianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×