kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di masa puncak arus balik, Kementerian ESDM pastikan pasokan BBM dan listrik aman


Minggu, 09 Juni 2019 / 20:54 WIB
Di masa puncak arus balik, Kementerian ESDM pastikan pasokan BBM dan listrik aman


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi akan meningkat tajam seiring dengan masa puncak arus balik. Kendaraan yang meninggalkan Jawa bagian Tengah dan Timur telah memadati jalanan menuju ibukota dan sekitarnya.

Berdasarkan laporan dari tim posko nasional sektor ESDM, per Sabtu (8/6), Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menyampaikan terjadinya peningkatan konsumsi bensin oktan tinggi terutama di sepanjang jalur mudik utama.

Secara nasional, permintaan bensin jenis Pertamax/Akra 92 mengalami peningkatan sebesar 33,30%, disusul oleh Pertamax Turbo 8,60%, Premium 6,07% dan Pertalite 4,80%.

Namun, pada BBM jenis solar, Biosolar dan Dexlite justru mengalami penurunan konsumsi hingga lebih dari 50%. Untuk jenis ini, hanya Pertamina Dex yang mengalami peningkatan, yakni sebesar 48,83%.

Meski kondisi pasokan aman di atas 20 hari untuk semua jenis BBM, Kementerian ESDM tetap mengimbau masyarakat yang berkendara jarak jauh untuk mengisi penuh tangki bensin sebelum berangkat atau sebelum memasuki jalan tol, mengingat saat ini juga telah diberlakukan rekayasa lalu lintas one way di jalan tol.

"Rekayasa lalu lintas arus balik one way di jalan tol, dimanfaatkan masyarakat untuk mengisi bensin penuh sebelum memulai perjalanan arus balik, mengantisipasi padatnya jalan serta penuhnya rest area," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6).

Sedangkan pada sektor ketenagalistrikan, posko nasional sektor ESDM melaporkan kondisi ketenagalistrikan nasional aman, dengan total daya mampu pasok nasional mencapai 57.820,75 MW. Untuk kelistrikan pengusahaan PLN daya mampu sebesar 40.625,99 MW, beban puncak 26.128,44 MW sehingga memiliki cadangan sistem sebesar 14.497,56 MW.

Berdasarkan status per 8 Juni, terdapat 20 daerah dengan cadangan cukup dan 2 daerah dengan kondisi siaga (cadangan lebih kecil dari pembangkit terbesar) yaitu daerah Bima dan Nias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×