Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
“Selain itu juga tidak kondusif untuk mendorong eksplorasi produksi di sisi hulu. Sedangkan di sisi midstream juga tidak memberi sinyal yang positif untuk bisa mendorong pengembangan energi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/10).
Menurutnya, dampak menahan harga tersebut tentu juga akan berdampak pada sisi hilir di mana akan menimbulkan distorsi ekonomi dalam konteks inefisiensi alokasi sumber daya terkait dengan keuangan negara.
Sejatinya, lanjut Pri Agung, kenaikan harga gas di hulu akan meningkatkan penerimaan negara baik itu melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) maupun Pajak Penghasilan (PPh) migas.
Melalui itu, sebenarnya pemerintah bisa memiliki ruang untuk memberikan subsidi atau insentif langsung pada industri yang ditargetkan.
“Ini sebenarnya tidak hanya lebih sesuai dengan prinsip ekonomi, di mana subsidi atau insentif langsung atau tertutup adalah sistem yang lebih tepat dibandingkan sistem subsidi pada harga. Sehingga harga tidak sesuai dengan tingkat keekonomian,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News