Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Ia menambahkan, pembentukan beberapa subholding juga merupakan usaha Pertamina untuk menjawab tantangan bisnis energi fosil yang mulai berubah seiring keberadaan energi terbarukan. Bahkan, kemunculan pandemi juga bisa mempercepat proses transisi energi fosil menuju energi terbarukan.
Nicke juga melihat, lini-lini bisnis Pertamina tampak sudah profitable dan tumbuh dewasa. Oleh karena itu, pembentukan subholding diharapkan dapat membuat lini bisnis Pertamina yang ada semakin kuat dan lebih mandiri.
Baca Juga: Praktisi: Perlu ada stimulus untuk tingkatkan aktivitas KKKS dan menggerakkan ekonomi
Tak hanya itu, pembentukan sejumlah subholding juga merupakan upaya Pertamina bersaing secara global. Apalagi, pemerintah pernah menargetkan Pertamina untuk menjadi perusahaan migas global terdepan dengan nilai pasar lebih dari US$ 100 miliar.
“Untuk menuju ke sana, Pertamina membutuhkan cara yang telah diterapkan perusahaan global lainnya. Tidak bisa hanya mengandalkan cara-cara konvensional,” pungkas Nicke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News