kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) targetkan jaringan mitra bertambah 10.000


Selasa, 11 Februari 2020 / 15:54 WIB
Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) targetkan jaringan mitra bertambah 10.000
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) di Jakarta, Selasa (11/2).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) targetkan penambahan jaringan kemitraan dengan UMKM atau T-Kiosk sebanyak 10.000 sepanjang 2020.

Direktur DIVA Stanley Tjiandra mengatakan, sepanjang 2019 mitra DIVA sudah mencapai 28.000. Jumlah itu naik 53,57% dibandingkan dengan jumlah mitra di akhir 2018 yang sebanyak 18.223 unit. 

"Kami mau tambah jadi 38.000," kata dia, saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DIVA, Selasa (11/2).

Baca Juga: DIVA Andalkan Anak Usaha Barunya untuk Memperkuat Lini Bisnis Digital

Menurut Stanley, setiap tahun DIVA memang terus menambah kemitraan dengan UMKM. Hal tersebut diharapkan bisa mendorong kinerja perusahaan. 

"Tentunya ekspansi bisa dilakukan dari segi penjualan atau segi teknologi. Karena kami percaya ekspansi penjualan tanpa di dukung oleh produk yang baik dan teknologi yang mumpuni itu kurang kuat secara fundamental," jelas dia.

Stanley menambahkan, ekspansi DIVA akan dilakukan ke daerah-daerah lain. Pasalnya, mayoritas atau sekitar 60% mitra DIVA masih berada di Pulau Jawa. Sedangkan sisanya berada di Pulau Sumatra.

Nah, untuk merealisasikan ekspansinya tersebut, DIVA menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar. Sumber capex berasal dari hasil penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).

Kala menggelar IPO, DIVA memperoleh dana segar sebesar Rp 600 miliar, "Dana ini sangat mencukup untuk pengembangan ekspansi perusahaan untuk tiga tahun ke depan," tegas Stanley.

Selain untuk penambahan kemitraan dengan UMKM, dana capex akan digunakan untuk menambah server, sistem keamanan, pengembangan aplikasi dan pengembangan infrastruktur distribusi serta menyediakan perangkat keras teknologi untuk menampung peningkatan trafik transaksi. 

Baca Juga: Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) enggan beberkan rencana bisnis anak usaha baru

“Super-platform instant messaging dibutuhkan karena UMKM tambah banyak. Mereka akan banyak transaksi jadi kami meningkatkan server,” tambah dia. 

Nantinya berbagai sistem tersebut akan memudahkan dan menambah layanan mitra UMKM DIVA. Salah stu sistem yang diberikan kata Stanley adalah DIVA Intelligent Instant Messaging dan DIVA Smart Outlet.

Asal tahu saja, DIVA Smart Outlet merupakan sebuah platform penjualan dalam bentuk PoS (Point of Sales) yang terintegrasi dengan sistem pembayaran dari perbankan dan/atau gerbang pembayaran (payment gateway) yang memfasilitasi UMKM untuk melakukan penjualan berbagai barang dan jasa, baik digital maupun non-digital.

Sementara itu, DIVA Intelligent IM adalah sebuah platform penjualan via instant messaging terintegrasi dan memiliki kemampuan untuk organisasi keagenan yang berjejaring. DIVA Intelligent IM dapat berjalan di platform instant messaging seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Telegram, dan Line.

Layanan ini menggunakan teknologi chatbot dan algoritma kecerdasan buatan. Dengan begitu, DIVA Intellegnt IM memiliki kemampuan untuk membantu UMKM dalam menentukan produk yang dijual, strategi harga, dan prediksi penjualan berdasarkan parameter dari historis, kebiasaan pelanggan, dan parameter lainnya.

Baca Juga: Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) investasi Rp 37,5 juta pada perusahaan baru

Stanley mengatakan, dari UMKM yang sudah menjadi mitranya, pengguna DIVA Intelligent IM mendominasi bisnis DIVA, yakni 70%-80. “Sisanya menggunakan DIVA Smart Outlet. Kami punya kriteria baru bagi UMKM untuk bisa pakai itu karena bisa jadi tidak digunakan kalau tidak ada kriteria,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×