kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ditolak Ekspor, Pemerintah dirikan STC


Rabu, 06 Agustus 2008 / 18:46 WIB


Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tingginya angka kasus penolakan ekspor terhadap seafood alias bahan makanan laut dari Indonesia membuat pemerintah geram. Sebagai solusi, pemerintah berencana mendirikan Seafood Trade Center (STC). Dengan adanya STC tersebut, nantinya, pemerintah akan melakukan proses pengujian pada setiap seafood yang akan diekspor.

Direktur Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia Hasanudin Yasni, mengatakan hingga semester I 2008 ada empat kasus penolakan impor seafood ke Uni Eropa dan Amerika. Ia memperkirakan seafood yang ditolak sebanyak 100 ton hingga 150 ton. "Penolakan ini diduga karena tidak memiliki daftar asal seafood," tutur Hasannudin hari ini.

Penolakan tersebut sangat memberatkan eksportir seafood. Pasalnya, para eksportir telah mengeluarkan dana untuk mengirim barang tersebut keluar negeri. Ironisnya, saat barang tersebut tiba di negara tujuan, pemerintah setempat menolaknya.

Karenanya, untuk memudahkan dan meminimalisasi timbulnya kerugian, pemerintah berencana membuat STC. STC ini nantinya bertugas melakukan pelacakan asal seafood. Selain itu, barang yang akan diekspor terlebih dahulu dilakukan uji laboratorium agar aman dikonsumsi. "Jika gagal, importir tersebut bisa langsung mengambilnya," tambahnya.

Pilot project pendirian STC ini akan dilakukan di Jakarta dan Surabaya. "Kemungkinan akan selesai dalam dua hingga tiga tahun," paparnya. Jika ini berhasil, pemerintah akan menambah STC di Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Makasar, Manado, dan Maluku.

Hasanudin berharap STC diberbagai daerah ini dapat direalisasikan secepatnya untuk menghindari kerugian yang diderita eksportir. Sayang, Hasanudin belum mengetahui berapa dana yang disediakan pemerintah untuk merealisasikan STC ini. "Saya belum tahu," katanya.

Saut Hutagalung, Direktur Pemasaran Luar Negeri Departemen Kelautan dan Perikanan membenarkan rencana pembangunan STC tersebut. Namun, ia mengatakan STC ini hanya untuk pelatihan ekspor dan menyelesaikan permasalahan ekspor seafood saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×