kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.287   22,00   0,14%
  • IDX 6.927   23,07   0,33%
  • KOMPAS100 1.007   4,92   0,49%
  • LQ45 766   3,20   0,42%
  • ISSI 229   1,50   0,66%
  • IDX30 393   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 454   0,41   0,09%
  • IDX80 113   0,73   0,65%
  • IDXV30 114   0,41   0,36%
  • IDXQ30 127   0,14   0,11%

Dorong Percepatan Inovasi Iklim Melalui Climate Innovation Acceleration (CIA) 2024


Jumat, 19 Januari 2024 / 06:10 WIB
Dorong Percepatan Inovasi Iklim Melalui Climate Innovation Acceleration (CIA) 2024
Program Climate Innovation Acceleration (CIA) resmi dimulai di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Program Climate Innovation Acceleration (CIA) resmi dimulai di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Penandatanganan pledge dukungan pada bendera gerakan #PercayaEcopreneur menjadi tanda dimulainya program ini.

Climate Innovation Acceleration merupakan inisiatif bersama Ecoxyztem Venture Builder dan Greeneration Foundation dengan dukungan HSBC Indonesia. Program ini fokus pada akselerasi inovasi teknologi iklim (climate-tech) dan edukasi untuk mengembangkan talenta di bidang pekerjaan hijau (green jobs).

Dengan target melibatkan lebih dari 3.000 mahasiswa di 7 kota besar di Indonesia dan memberikan pendampingan serta akses pasar kepada 30 startups atau yang biasa disebut Ecopreneurs, program ini akan dimulai dengan roadshow ke beberapa kota besar seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar, dan Jakarta pada bulan Januari hingga Maret 2024.

Baca Juga: Gencarkan Transisi Energi Ramah Lingkungan, Garudafood Bangun PLTS Atap

Percepatan dan perluasan perkembangan inovasi iklim menjadi penting seiring dengan target pencapaian suhu maksimal pemanasan global sesuai dengan Perjanjian Paris paling tinggi 1,5 derajat Celsius, yang akan tercapai pada tahun 2030.

Selain program pendampingan, startup juga memiliki peluang untuk mendapatkan dana implementasi proyek senilai Rp 450 juta dan akses kerja sama dengan penyedia fasilitas publik.

Laksmi Dhewanthi, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyatakan dukungan Kementerian terhadap program ini. 

Program CIA diharapkan dapat menghasilkan solusi dan inovasi dari mahasiswa dan startup climate-tech untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sesuai dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030.

Baca Juga: Menilik Strategi Investasi Sejumlah Modal Ventura Tanah Air pada 2024

Tema program ini adalah "Building Climate-Tech Ecosystem to Accelerate Ecopreneurs in Reaching ENDC Target by 2030." Program CIA mencakup roadshow ke 7 kota besar di Indonesia, akselerasi, implementasi, dan impact exhibition di akhir program.

Francois de Maricourt, Presiden Direktur HSBC Indonesia, menyatakan dukungan penuh HSBC terhadap program ini.

"Program CIA telah mendapatkan dukungan dari 25 komunitas, gerakan, dan organisasi pemungkin (enabler) untuk mendorong kolaborasi yang berkelanjutan, termasuk World Cleanup Day Indonesia, Society of Renewable Energy (SRE Indonesia), Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI), Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), Bicara Udara, dan PemimpinID," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (18/1).

Melalui sesi talkshow dalam acara Kick Off Climate Innovation League, Mohamad Bijaksana Junerosano, President Director dari Ecoxyztem, menyampaikan langkah awal yang positif.

Dalam riset Ecoxyztem, ecopreneurs membutuhkan pendampingan metodologi pengembangan startup, akses pemodalan, dan akses ke masyarakat, yang semuanya tercangkup dalam program CIA ini.

Baca Juga: Mendukung NZE, Pertamina Terapkan Strategi Keberlanjutan Berbasis ESG

Untuk memulai program yang berlangsung selama 9 bulan, CIA membuka kesempatan kerelawanan kepada para mahasiswa untuk menjadi XYZ Campus Ambassador, yang akan menjadi perwakilan komunikasi dari ecopreneurs kepada jaringan kampus di Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat ditemui di laman media sosial @ecoxyztem.

Novita Natalia, Co-founder dari Bicara Udara, menyatakan kesiapan mendukung kesuksesan program CIA. Dengan semangat membuka lebih banyak peluang di sektor sustainability, diharapkan dapat menemukan lebih banyak ecopreneurs, eco campaigners, dan eco changemakers untuk masa depan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×