Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) melihat peluang besar di sektor offshore seiring dengan peningkatan target lifting migas yang ditetapkan oleh SKK Migas untuk tahun 2025.
Sebagai informasi, SKK Migas telah menetapkan target lifting migas sebesar 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).
Baca Juga: Ekalya Purnamasari (ELPI) Ekspansi ke Brunei dan Myanmar, Ini Sektor yang Dibidik
Target ini terdiri dari 605 ribu barel minyak per hari (BOPD), meningkat dari 595 ribu BOPD pada 2024, serta gas sebesar 1.005 ribu BOEPD sesuai dengan target dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
ELPI optimistis peningkatan target lifting ini akan berdampak positif pada permintaan kapal Offshore Support Vessel (OSV) yang mendukung operasional sektor migas nasional.
Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary ELPI mengungkapkan bahwa kebijakan Kementerian ESDM untuk mengoptimalkan produksi minyak nasional diharapkan semakin meningkatkan permintaan kapal offshore.
Hal ini selaras dengan kenaikan target lifting yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pelayaran Nasional Ekalaya Purnamasari (ELPI) Andalkan Kapal Pengangkutan Migas
"Dengan target lifting yang meningkat, kebutuhan kapal offshore tentu akan ikut bertambah. Ini menjadi peluang besar bagi ELPI untuk memperluas armada dan meningkatkan pendapatan," ujar Wawan kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2).
ELPI mencatat kinerja positif sepanjang 2024 dengan pendapatan mencapai Rp893,83 miliar, tumbuh 53% dibandingkan kuartal II-2024.
Pendapatan ini berasal dari dua segmen utama, yakni sektor offshore dengan kontribusi Rp526,89 miliar dan non-offshore sebesar Rp366,93 miliar.
Strategi Ekspansi Armada
Untuk memenuhi lonjakan permintaan, ELPI berencana menambah lima kapal baru yang mencakup berbagai jenis, seperti Tug dan Barge, Crewboat, serta Platform Supply Vessel (PSV).
Baca Juga: Kuartal III 2024, Pelayaran Nasional Ekalya (ELPI) Cetak Laba Rp 171,57 Miliar
Perusahaan juga akan mengoptimalkan pemanfaatan kapal yang sudah ada untuk memenuhi permintaan proyek jangka pendek.
"Kami akan terus mengikuti permintaan klien, baik melalui pengadaan kapal baru untuk kontrak jangka panjang maupun pemanfaatan kapal yang sudah ada untuk proyek jangka pendek. Kebutuhan ini diprediksi akan terus berkembang seiring meningkatnya produksi migas," tambah Wawan.
Pada 2025, ELPI menargetkan pendapatan di atas Rp1 triliun, sejalan dengan potensi besar dari sektor offshore.
"Kami sangat optimistis target pendapatan akan meningkat, mengingat potensi eksplorasi dan produksi migas yang semakin besar. Sejalan dengan itu, permintaan terhadap kapal offshore juga akan meningkat," tegas Wawan.
Baca Juga: Ekalya Purnamasari (ELPI) Raih Kontrak US$ 25,9 Juta dari Exxon Mobil Cepu
Diversifikasi ke Sektor Pengangkutan Batubara
Selain memperluas armada offshore, ELPI juga melakukan diversifikasi bisnis dengan masuk ke sektor pengangkutan komoditas batubara melalui anak usaha PT Elvin Sentara Armada.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaan di industri pelayaran nasional.
Sebagai bagian dari strategi ini, ELPI telah menggunakan kapal jenis tug-in vessel untuk pengangkutan komoditas di perairan dangkal yang tidak dapat dilalui kapal besar.
Baca Juga: Rambah Segmen Bisnis Baru, Ekalya Purnamasari (ELPI) Optimistis Kinerja Positif
Ke depan, perusahaan berencana memperluas jaringan internasional setelah sukses berekspansi ke Malaysia pada tahun lalu.
"Kami terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar, tidak hanya di sektor offshore, tetapi juga di sektor lain seperti pengangkutan batubara," pungkas Wawan.
Selanjutnya: Warna Magenta Bikin Rumah Lebih Enerjik dan Indah
Menarik Dibaca: Warna Magenta Bikin Rumah Lebih Enerjik dan Indah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News