kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ESDM berencana menggunakan LNG untuk Jargas


Senin, 11 Maret 2019 / 21:06 WIB
ESDM berencana menggunakan LNG untuk Jargas


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) tengah mengoptimalkan konektivitas gas melalui program utilisasi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) berkapasitas kecil untuk melengkapi penyaluran jaringan gas (jargas). Salah satunya dengan mengupayakan penggunaan LNG untuk penyaluran jargas.

"Ke depan, kalaupun tidak ada sumber gas dan pipa yang mengalir, kita akan gunakan LNG," ungkap Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto pada Senin (13/3).

Djoko mengungkapkan sejak 2009 hingga 2018 sudah ada 40 kabupaten/kota di Indonesia yang tersambung jargas dengan 325.773 Sambungan Rumah (SR) yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sementara itu, total sambungan rumah tangga saat ini sudah mencapai 486.229 SR yang dibiayai menggunakan APBN dan Non-APBN.

Jumlah ini akan terus bertambah sesuai dengan rencana Pemerintah pada tahun 2019, dengan rencana pemasangan pada 78.216 SR.

"Rencana tahap awal ini dari hasil lelang tahun 2019 akan diputuskan besok dari dua BUMN yang memiliki skor tertinggi dan sukses stories saat membangun jargas," kata Djoko.

Selain jargas, Ditjen Migas juga melakukan pembagian converter kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke LPG 3 Kg semakin luas dinikmati oleh para nelayan kecil di 74 kabupaten/kota di Indonesia.

Rinciannya, 5.473 paket konkit diterima para nelayan kecil di tahun 2016, 17.081 paket di tahun 2017 serta 25.000 paket di tahun 2018.

"Kalau Peraturan Presidennya jadi selain untuk nelayan, juga untuk petani sebanyak 1.000 paket," ungkap Djoko. Untuk tahun 2019 dan 2020, 13.305 dan 25.000 paket konkit juga akan diperuntukkan kembali untuk para nelayan kecil," pungkas Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×