kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.413.000   30.000   1,26%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

ESDM Targetkan Produksi Batubara Tahun 2022 Bisa Tembus 664 Juta Ton


Selasa, 21 Desember 2021 / 14:08 WIB
ESDM Targetkan Produksi Batubara Tahun 2022 Bisa Tembus 664 Juta Ton
ILUSTRASI. Foto udara aktivitas bongkar muat batubara


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

Pelaksana harian Sekretaris Dirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid mengungkapkan realisasi produksi batubara saat ini mencapai 560 juta ton atau 89,6% dari target.

Sementara itu, pemanfaatan batubara domestik telah mencapai 121,3 juta ton atau 88,2% dari target.

"Dan yang terpenting adalah bahwa kebutuhan batubara dalam negeri telah terpenuhi semuanya," ungkap Wafid.

Baca Juga: Perusahaan Batubara Getol Diversifikasi Bisnis

Sebelumnya, Kementerian ESDM memproyeksikan produksi batubara sampai tutup tahun ini hanya akan mencapai setidaknya 610 juta ton atau di bawah target sebesar 625 juta ton.

Sunindyo menjelaskan, industri batubara mengalami kendala cuaca sejak pertengahan tahun 2021 hingga saat ini. Curah hujan yang tinggi diakui membuat perusahaan-perusahaan batubara tak dapat merealisasikan rencana produksinya.

"Karena Kalimantan dan sekitarnya itu ada fenomena La Nina sehingga curah hujan sangat tinggi sekali, sehingga memang dengan alasan keselamatan kemudian juga penataan tambang itu sendiri sehingga ada beberapa perusahaan yang tidak bisa merealisasikan produksinya," ungkap Sunindyo.

Kendati demikian, Sunindyo mengharapkan disela-sela situasi yang kondusif nantinya perusahaan-perusahaan dapat tetap menjalankan rencana produksi sesuai dengan yang disetujui pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×