Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Dengan perkiraaan saat ini, proyek smelter tembaga Freeport yang baru bakal menelan investasi sekitar US$ 3 miliar. Dengan komposisi saham yang ada, maka MIND ID akan menanggung sekitar US$ 1,2 miliar - US$ 1,5 miliar. Jika nanti bersama Tsingshan, maka besaran investasi yang harus dikeluarkan bisa ditekan.
Orias bilang, pihaknya juga mempertimbangkan sejumlah opsi lain agar proyek smelter tembaga ini bisa berjalan secara ekonomis.
"Tentu opsi lain juga kami pertimbangkan, yang terbaru ini dengan Tsingshan, dimana kontribusi akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan rencana awal. Jadi kami mendukung tapi tarafnya sekarang pada pembicaraan awal," sambungnya.
Baca Juga: Begini kata IMA dan AP3I aoal smelter tembaga Freeport dan Amman Mineral
Sayangnya, Tony maupun Orias tidak membeberkan kapan pembicaraan tersebut akan rampung. Hanya saja, Orias mengisyaratkan bahwa pembahasan kerja sama dengan Tsingshan baru diputuskan di Kuartal awal tahun depan.
"Kita mau melangkah cepat, tapi kalau dengan Tsingshan kita akan hadapi dua tahun baru, yang sekarang dan Februari ada tahun baru lagi (Imlek) yang memang akan berdampak seberapa cepat keputusan penting itu diambil," ujar Orias.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyampaikan bahwa pihaknya memahami proyek smelter tembaga berpotensi menimbulkan kerugian.
Oleh sebab itu, Komisi VII mendorong titik temu di antara sejumlah opsi yang ada, supaya kewajiban hilirisasi di dalam negeri bisa tetap terlaksana, tanpa membuat kerugian kepada perusahaan, khususnya holding tambang BUMN.
"Karena bagaimana pun juga kita akan mencari keseimbangan antara melakukan processing di dalam negeri dan menjaga keekonomian sehingga perusahaan bisa terhindar dari kerugian," ujar Eddy.
Sebagaimana yang sebelumnya diberitakan Kontan.co.id, paling tidak ada dua opsi utama yang sedang dinegosiasikan Freeport bersama pemerintah. Pertama, memangkas kapasitas smelter tembaga baru Freeport yang rencananya berlokasi di JIIPE, Gresik, Jawa Timur, dari semua 2 juta ton konsentrat menjadi 1,7 juta ton.
Baca Juga: Freeport Indonesia Pastikan Tetap Laksanakan Proyek Smelter di Gresik