Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengalami periode stagnasi sepanjang 2024–2025, industri konstruksi nasional diperkirakan mulai memasuki fase pemulihan pada 2026.
Wakil Sekjen III BPP Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Errika Ferdinata, menilai sejumlah indikator awal menunjukkan arah yang lebih positif dibanding dua tahun sebelumnya.
Gapensi mencatat potensi kenaikan belanja modal pemerintah, percepatan proyek strategis nasional (PSN), hingga meningkatnya belanja modal pemerintah daerah seiring meredanya dinamika politik pasca pemilu.
Selain itu, sektor swasta juga mulai menunjukkan sinyal ekspansi. Industri manufaktur, logistik, data center, hingga perumahan komersial menjadi kelompok yang mulai kembali bergerak setelah dua tahun cenderung berhati-hati.
Baca Juga: Harga Patokan Ekspor (HPE) Konsentrat Tembaga Meningkat 0,55% pada Awal Desember 2025
“Dengan demikian, GAPENSI melihat outlook 2026 sebagai fase pemulihan bertahap namun lebih optimis dibanding dua tahun sebelumnya,” ungkap Errika, kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Ia melanjutkan, sentimen positif tersebut dipengaruhi kombinasi pendorong dari pemerintah, sektor swasta, dan faktor struktural di pasar.
Dari sisi pemerintah, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, sanitasi, air minum, dan irigasi tetap menjadi prioritas. Percepatan PSN dan peningkatan konektivitas antarwilayah juga akan menjadi penopang utama aktivitas konstruksi.
Termasuk pula program renovasi fasilitas pendidikan dan kesehatan yang diproyeksikan meningkat.
Digitalisasi pengadaan melalui SPSE, e-Katalog, serta integrasi PPK/PP juga disebut semakin kuat dan diyakini mampu meningkatkan transparansi dan efisiensi eksekusi proyek.
Di sisi lain, sektor swasta mulai menghidupkan kembali pipeline investasinya. “Pembangunan kawasan industri dan manufaktur baru, pertumbuhan logistik dan pergudangan, pembangunan data center dan infrastruktur digital, serta proyek perumahan komersial yang mulai pulih,” paparnya.
Gapensi juga menyoroti perbaikan struktural, seperti harga material yang mulai stabil serta proses restrukturisasi BUMN Karya. Kondisi ini diharapkan membuka ruang bagi pasar yang lebih sehat dan kompetitif setelah beberapa tahun tertekan.
Meski optimistis, Gapensi menegaskan pentingnya menjaga struktur pasar yang adil, khususnya bagi kontraktor kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung industri konstruksi nasional.
“Peran kontraktor kecil dan menengah sebagai tulang punggung industri konstruksi Indonesia harus dijamin melalui regulasi yang proporsional, mekanisme pengadaan yang adil, serta akses pembiayaan yang layak,” tandasnya.
Baca Juga: Kilang Pertamina Tetap Beroperasi Penuh Selama Libur Nataru
Selanjutnya: Promo Sociolla Payday Party 1-3 Desember 2025, Skincare dan Makeup Diskon hingga 70%
Menarik Dibaca: Promo Sociolla Payday Party 1-3 Desember 2025, Skincare dan Makeup Diskon hingga 70%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













