kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.958   -95,00   -0,56%
  • IDX 5.976   -19,71   -0,33%
  • KOMPAS100 846   -0,80   -0,09%
  • LQ45 671   3,13   0,47%
  • ISSI 186   -0,55   -0,29%
  • IDX30 354   1,55   0,44%
  • IDXHIDIV20 432   5,16   1,21%
  • IDX80 96   0,17   0,18%
  • IDXV30 102   -0,24   -0,24%
  • IDXQ30 118   1,55   1,33%

GAPMMI belum dapat respons dari KKP terkait impor garam


Kamis, 15 Maret 2018 / 14:03 WIB
GAPMMI belum dapat respons dari KKP terkait impor garam


Reporter: Abdul Basith | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengungkapkan belum ada pembahasan mengenai rekomendasi impor garam dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Sampai saat ini belum ada panggilan dari KKP terkait pembahasan impor garam," ujar Ketua GAPMMI Adhi Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (15/3).

Oleh karena itu, hingga saat ini industri aneka pangan belum mendapatkan pasokan garam. Padahal, stok garam industri aneka pangan saat ini sudah menipis.

Bahkan Adhi bilang sekitar lima pabrik industri biskuit, makanan ringan, dan mie instan telah berhenti produksi. Bahkan terdapat pabrik yang stoknya tinggal dua minggu lagi. "Ini masa sulit industri aneka pangan karena ketidakpastian bahan baku," terang Adhi.

Kebutuhan garam industri aneka pangan berdasarkan pendataan sebesar 535.000 ton. Dari data kebutuhan tersebut telah diputuskan melalui rapat koordinasi terbatas (Rakortas) sebesar 460.000 ton.

Garam yang digunakan oleh industri aneka pangan dinilai memiliki kualifikasi tertentu. Hal tersebut belum bisa dipenuhi oleh garam dari produksi lokal.

"Tidak ada stok garam hasil petani lokal yang sesuai dengan kebutuhan industri," jelas Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×